Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup melemah sebesar 74,32 poin seiring dengan bursa saham global setelah keluarnya laporan IMF tentang proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global.
IHSG melemah 74,32 poin atau 1,50 persen ke posisi 4.958,51. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 15,03 poin (1,80 persen) ke posisi 837,36.
"Laporan IMF itu menjadi salah satu faktor penggerak bagi bursa saham global ke area negatif," kata Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Kondisi itu, lanjut dia, mendorong pelaku pasar saham asing kembali melakukan lepas saham. Dalam data perdagangan BEI, investor asing mengakumulasi jual bersih sebesar Rp232,207 miliar pada Rabu.
Kendati demikian, ia mengharapkan kinerja emiten pada periode kuartal III 2014 yang sedianya akan segera dirilis dapat menjadi sentimen positif bagi laju indeks BEI ke depannya. Sejauh ini, proyeksinya masih cukup positif.
Sementara itu, riset Sinarmas Sekuritas menyebutkan pada Kamis (9/10), IHSG BEI diprediksi akan bergerak melemah di kisaran level 4.933-4.973 poin.
"Indeks BEI akan dipengaruhi oleh sentimen global dari hasil laporan lengkap pertemuan The Fed di bulan September 2014," ujarnya.
Di sisi lain, dipaparkan bahwa pergerakan IHSG BEI juga akan dipengaruhi oleh pelaku pasar yang kembali mengantisipasi kelanjutan pasca-sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI hingga pelantikan pemerintah baru pada 20 Oktober 2014.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 207.193 kali dengan volume mencapai 5,27 miliar lembar saham senilai Rp5,32 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 159,19 poin (0,68 persen) ke 23.263,33, indeks Nikkei turun 187,85 poin (1,19 persen) ke 15.595,98 dan Straits Times melemah 17,28 poin (0,53 persen) ke posisi 3.226,71.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014