Banda Aceh (ANTARA News) - Kawasan penduduk di tujuh dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dilanda banjir, menyusul hujan lebat yang melanda wilayah itu dalam sepekan terakhir ini. Tidak ada korban jiwa akibat banjir itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Saiful AB di Meulaboh, Rabu menyatakan, akibat tingginya curah hujan, sedikitnya tujuh kecamatan pedalaman dilanda banjir kiriman dengan ketinggian air bervariasi dari 1,5 meter hingga 3,5 meter.
Data BPBD hingga Selasa (7/10) pukul 18.00 WIB banjir sudah mengepung tujuh kecamatan, namun belum terdata adanya kerusakan dan korban jiwa karena potensi banjir terus terjadi terutama di daerah hulu sungai.
Saiful AB menjelaskan, banjir hantaran tersebut dipicu oleh meluapnya dua sungai besar yang melingkari kabupaten itu yakni Kreung/sungai Woyla dan Kreung Meureubo akibatnya kawasan perkotaan yakni Kecamatan Johan Pahlawan juga mengalami banjir kiriman.
Tujuh kecamatan yang terparah terendam banjir yakni Kecamatan Woyla Barat, Meureubo, Kawai XVI, Woyla Induk, Woyla Timur, Arongan Lambalek dan Johan Pahlawan ibu kota Kabupaten Aceh Barat. Data sementara kawasan ini terdapat 29 desa dengan 892 kepala keluarga 3.007 jiwa.
"Kita belum dirikan dapur umum ataupun penyaluran logistik, mungkin nanti kalau sudah ada tenda pengungsi barulah kita salurkan, sampai saat ini kita masih terus mendata mudah-mudahan tidak ada korban jiwa atau kerusakan parah," katanya.
Didampinggi Kepala Meulaboh Resque Abdurrahman dia menjelaskan, sudah didapat pula informasi bahwa terjadi longsor di kawasan pegunungan Aneuk Manyak Kecamatan Sungai Mas, namun belum ada dampak berarti dari bencana alam ini.
Lebih lanjut dikatakan, seluruh tim evakuasi dari Meulaboh Resque, Basarnas dan relawan lokal sudah diturunkan kelokasi sejak Selasa (7/10) siang bersama dengan perahu karet, Rabert boad, sementara hujan terus menguyur wilayah itu.
Sementara itu, anggota dewan Aceh Barat dari Fraksi Partai Aceh (PA) Bantalidan mendesak pihak terkait untuk segera mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan masa panik kepada masyarakat yang terkena banjir karena rumah mereka sudah tidak aman untuk ditempati.
"Mestinya logistik dan dapur umum segara diturunkan jangan sampai ada masyarakat yang tidak diperhatikan disaat bencana alam demikian," katanya disela-sela meninjau warga di Desa Pasie Aceh Tunong Kecamatan Meureubo.
Pewarta: Heru Dwi S
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014