Surabaya (ANTARA News) - Persepsi masyarakat Jawa Timur terhadap kondisi perekonomian nasional cenderung membaik dibandingkan dengan masa sebelumnya, menyusul meningkatnya sejumlah indikator ekonomi beberapa waktu terakhir. Demikian hasil survei konsumen yang dilakukan Kantor Bank Indonesia (KBI) Surabaya selama Oktober 2006 dan diterima ANTARA di Surabaya, Selasa. Membaiknya persepsi masyarakat tercermin dari peningkatan indeks kondisi ekonomi yang pada September lalu sekitar 85,10 persen, menjadi 87,20 persen pada Oktober. Persepsi masyarakat itu diukur dari kondisi penghasilan, keinginan untuk membeli barang tahan lama dan kondisi ketersediaan lapangan pekerjaan. Dari 500 responden yang disurvei, mayoritas menyatakan penghasilan mereka lebih baik dari enam bulan sebelumnya. Indeks penghasilan selama Oktober tercatat 115,4 persen, atau meningkat sedikit dibanding September sekitar 111 persen. Kepala Bidang Ekonomi dan Moneter KBI Surabaya, Armil, mengatakan seiring membaiknya perekonomian Jatim yang disertai stabilitas makro ekonomi, keyakinan konsumen juga mengalami titik balik, dari pesimistis menjadi optimistis. "Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) selama Oktober mencapai 103,6 persen, sementara sebelumnya hanya 98,5 persen. IKK bulan Oktober lalu merupakan yang tertinggi selama tahun ini dan pertama kalinya berada diatas 100," ujar Amril. Mengenai ekonomi ke depan, Amril menambahkan mayoritas responden merasa optimistis prospek perekonomian enam bulan kedepan akan lebih baik. Faktor yang mempengaruhi ekspektasi responden diantaranya penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kondisi makroekonomi. "Tingginya ekspektasi responden juga disebabkan adanya harapan ada kenaikan gaji atau omset usaha dan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR)," lanjut Amril. (*)
Copyright © ANTARA 2006