Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Djoko Santoso berharap pemerintah dapat segera meningkatkan kesejahteraan TNI, agar tidak ada lagi anggota TNI yang "nyambi". "Jika gajinya sudah cukup, TNI tidak boleh nyambi, karena itu kita mengharapkan pemerinth mampu meningkatkan kesejahteraan TNI," katanya, seusai meresmikan Gedung Kartika Media Centre Angkatan Darat di Jalan Abdulrahman Saleh, Jakarta Pusat, Senin. Djoko menjelaskan sesuai peraturan, TNI dilarang "nyambi", karena dikhawatirkan menganggu konsentrasi pada tugas yang mereka emban. Namun, ia mengakui saat ini masih ada anggotanya yang masih nyambi karena tuntutan kebutuhan keluarga. "Secara jujur saya akui masih ada anggota TNI yang nyambi, seperti kopral yang gajinya Rp1,2 juta-Rp1,4 juta, namun dua anaknya masih SMP dan SMA, sehingga harus menjadi tukang ojek," katanya. Karena itu, lanjut Djoko, pihaknya mencoba menertibkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota dengan mengambil dari usaha yayasan, seperti memberi bantuan kepada keluarga anggota yang meninggal dunia dan memberi beasiswa kepada siswa berprestasi. Disinggung mengenai hasil kunjungan Kasad beberapa waktu lalu ke Korea Selatan, apakah ada rencana pembelian senjata, Kasad mengaku kunjungan tersebut merupakan kegiatan tahunan bersama pimpinan angkatan darat se-Asia Pasifik untuk melihat perkembangan produk baru alat persenjataan militer yang dapat menjadi masukan. Pengadaan senjata Mengenai pengadaan senjata, Kasad menegaskan, hal itu merupakan kewenangan dari Departemen Pertahanan. TNI hanya bertugas merumuskan dan menyusun rencana kekuatan angkatan darat. "Apa yang perlu dimiliki dan apa yang perlu diadakan. Jenis peluru kendali jenis apa dan dari mana dengan memperhatikan geo politik dan strategis," katanya. Ia mencontohkan pertimbangan-pertimbangan itu seperti menentukan kendaraan berlapis baja, roda ban, atau roda rantai dengan kondisi jembatan di Indonesia memiliki kemampuan 20 ton. "Kemampuan 20 ton, maka tidak bisa jika membeli yang kelas berat. Seperti itu, yang dilaporkan ke Dephan. Pengadaan satu pintu pada Dephan," kata Kasad. (*)

Copyright © ANTARA 2006