Ada sepuluh spesialis yang dikerahkan untuk penanganan operasi dan pascaoperasi bayi Bima-Arjuna iniBandung (ANTARA News) - Setelah menunggu setahun sembilan bulan, bayi kembar siam dempet bokong Bima-Arjuna akhirnya berhasil dipisahkan melalui operasi pemisahan di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Operasi pemisahan bayi Bima-Arjuna berhasil, namun masih memerlukan beberapa operasi lanjutan, salah satunya untuk pembuatan lubang anus dan saluran kecing," kata Koordinator Tim Operasi Pemisahan Bima-Arjuna Dr Nurhayat di Bandung, Selasa.
Koordinator tim dokter itu menyebutkan, perlu ada beberapa rekonstruksi organ yang belum sepenuhnya baik, yang akan dilakukan paling cepat dalam sebulan ke depan.
Selain akan membuatkan lubang anus, tim dokter juga akan membuatkan usus besarnya. Namun sementara dokter memasang alat di dinding perut itu untuk menggantikan fungsi alat pembuangan.
Saat ini bayi Bima dan Arjuna yang tidak lagi berdempetan dirawat intensif di ruang ICU anak RS Hasan Sadikin Bandung. Sebelumnya kedua bayi itu juga sudah berada dalam perawatan RSHS sejak setahun sembilan bulan.
"Kita pantau dalam satu hingga dua bulan ke depan," katanya.
Operasi pemisahan bayi kembar jenis conjoined twin inchiophagus tetrapus itu menjalani operasi pemisahan oleh tim dokter RS Hasan Sadikin Bandung dibantu dokter dari RS Dr Soetomo Surabaya sejak Senin (6/10) pukul 06.30 WIB.
Kedua bayi itu putra pasangan Robby dan Susan asal Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur pada 2 Januari 2013. Bayi itu terlahir normal dibantu bidan di Cianjur. Namun untuk penanganan dan perawatan, selanjutnya ditangani oleh RS Hasan Sadikin Bandung.
Puluhan dokter spesialis dikerahkan dalam proses pemisahan Bima dan Arjuna.
"Ada sepuluh spesialis yang dikerahkan untuk penanganan operasi dan pascaoperasi bayi Bima-Arjuna ini. Kondisinya sangat rumit dan butuh penanganan sangat-sangat intensif," kata Direktur Utama RS Hasan Sadikin Bandung Dr Benny Wahyudi.
Tim yang dilibatkan untuk menangani operasi kasus bayi kembar siam asal Cianjur itu adalah dokter spesialis anestesi, bedah anak, urologi, bedah plastik, orthopedi, anak, radiologi, patologi klinik, rehabilitasi medik.
Selain itu juga mengerahkan ahli psikologi, ahli farmasi, ahli gizi dan sejumlah perawat.
Terkait biaya perawatan dan operasi Bima-Arjuna, Benny Wahyudi menyebutkan angka cukup besar. Pembiayaanya dibantu melalui Jamkesmas Non Kuota dan mendapat bantuan dari tim dokter dan medis RS Hasan Sadikin Bandung. Dan saat ini orang tuanya mendaftarkannya pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014