Perempuan itu bekerja di rumah sakit La Paz-Carlos III, tempat dua misionaris yang dipulangkan dari Afrika meninggal dunia karena terinfeksi Ebola.
"Dua tes dilakukan dan dua-duanya positif," kata juru bicara departemen kesehatan pemerintah regional Madrid kepada AFP.
Sekitar 30 petugas kesehatan dan mereka yang sempat berhubungan dengan perawat tersebut kini dipantau untuk mengamati gejala-gejala penyakit tersebut.
Pendeta Spanyol Miguel Pajares (75) terinfeksi Ebola di Liberia dan meninggal dunia di rumah sakit itu pada 12 Agustus. Misionaris Spanyol lainnya, Manuel Garcia Viejo (69), dipulangkan dari Sierra Leone dan meninggal dunia di rumah sakit itu pada 25 September.
Mereka sebelumnya bekerja di Afrika, kawasan tempat berjangkitnya Ebola di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Wabah Ebola juga sudah menyebar ke Senegal dan Nigeria.
Pihak berwenang di Spanyol masih menyelidiki bagaimana perawat itu tertular virus yang menyebabkan demam dan perdarahan.
"Saat ini kami tengah menyelidiki bagaimana dia tertular," kata Antonio Alemany, Kepala Dinas Kesehatan Utama Madrid dalam jumpa pers.
Perawat itu merupakan salah satu dari tim khusus yang merawat Pastor Manuel Garcia Viejo di rumah sakit Carlos III, Madrid, ketika rohaniwan itu dipulangkan dari Sierra Leone pada 21 September. Dia meninggal empat hari kemudian.
Garcia Viejo dirawat di ruang isolasi bulan lalu dengan aturan yang ketat untuk melindungi petugas kesehatan dan pasien di rumah sakit tersebut.
Perawat yang kemudian jatuh sakit itu hanya dua kali memasuki ruang perawatan Garcia Viejo, salah satunya setelah kematian pasien.
Dinas Kesehatan mengatakan bahwa perawat itu juga membantu Miguel Pajares yang bekerja di Liberia ketika tertular penyakit itu.
Dia diterbangkan pulang ke Spanyol pada 7 Agustus dan meninggal di Spanyol lima hari setelah pulang.
Perawat Spanyol itu pergi berlibur segera setelah kematian Garcia pada 25 September dan mulai merasa sakit pada 30 September. (Uu.M007)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
