Bisa saja senjata organik, namun senjata rakitan kemungkinan juga mereka gunakanPalu (ANTARA News) - Satu tim polisi yang hendak melakukan olah tempat kejadian ledakan bom di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa pagi, diserang kelompok bersenjata, meski tidak jatuh korban jiwa.
Juru bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro kepada wartawan, menyatakan ledakan bom itu diduga bertujuan untuk memancing polisi agar datang, kemudian mereka akan menyerang.
Kejadian tersebut berlangsung di Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Poso.
Tembakan kawanan bersenjata itu hanya mengenai badan mobil dan menyebabkan sejumlah lubang.
Saat ditembak, polisi yang berada di dalam mobil segera membalas ke arah suara tembakan yang berasal dari hutan. Baku tembak pun terjadi selama sekitar 30 menit.
Para pelaku juga sempat melemparkan bom rakitan namun tidak jatuh korban.
Kawanan bersenjata itu diduga kuat berasal dari kelompok Santoso. Mereka kemudian melarikan diri ke dalam hutan. Saat ini polisi melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Utoro mengaku belum mengetahui senjata yang digunakan para pelaku penembakan. "Bisa saja senjata organik, namun senjata rakitan kemungkinan juga mereka gunakan," katanya.
Utoro memperkirakan pelaku berjumlah sepuluh orang yang telah merancang aksinya untuk menyerang polisi.
Pewarta: Riski Maruto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014