Jakarta (ANTARA News) - Akibat tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengatakan Jakarta akan macet total jika pemerintah tidak cepat dan tepat untuk segera menerapkan Mass Rapid Transit (MRT/angkutan massal berjaringan rel). "Saat ini saja pertumbuhan kendaraan mencapai 30.000 kendaraan roda dua yang baru perhari dan 269 unit mobil baru yang memenuhi jalan-jalan di Jakarta," kata Sutiyoso, di Jakarta, Senin. Apalagi, menurut Sutiyoso, saat ini pembangunan satu persen jalan raya berbanding dengan pertumbuhan kendaraan yang mencapai 11 persen. Tahun 2004 saja, menurut dia telah ada 5,5 juta kendaraan yang menjejali jalan ibukota. Dari 5,5 juta tersebut 2 Juta diantaranya adalah roda dua dan sisanya roda empat. Sedangkan kepemilikan kendaraan pribadi menurut Sutiyoso saat ini mencapai 98 persen dan hanya dua persen kendaraan umum. Untuk itu pihak pemerintah harus mampu mewujudkan proyek MRT ini jika tidak ingin terjadi kemacetan total akibat banyaknya kendaraan di Jakarta. Menurut Sutiyoso proyek MRT untuk DKI Jakarta terdiri atas subway yang akan membentang dari Selatan ke Utara, sedangkan untuk monorail akan mengambil jalur dari Utara ke Selatan dengan melewati daerah-daerah perkantoran dan pertokoan. "Monorail juga akan menembus hingga Bandara di Cengkareng," katanya. Hingga saat ini pembiayaan monorail menurut Sutiyoso tetap membutuhkan garansi dari pemerintah pusat agar para investor mau menanamkan modalnya dalam proyek tersebut. Sebelumnya Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dalam Indonesia Infrastructure Summit mengatakan Pemerintah Pusat melalaui APBN menyiapkan sebesar 15 persen atau 120 juta dolar untuk dana pendamping proyek MRT.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006