Irman imbau parpol jangan saling mengalahkan

Dengan musyawarah mufakat, kita bisa mengerjakan tugas-tugas besar untuk bangun bangsa dan negara, secara bersma-sama. Ini yang harus jadi pemikiran bersama seluruh partai politik di DPR RI."

Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD RI Irman Gusman mengimbau partai-partai politik di DPR RI untuk mengutamakan semangat musyawarah mufakat dan bukannya saling ingin mengalahkan.

"Dengan musyawarah mufakat, maka pimpinan MPR RI yang terpilih bisa lebih solid karena banyak tugas-tugas kenegeraaan yang harus dikerjakan," kata Irman Gusman di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Menurut Irman, DPD RI yang akan mengisi posisi salah satu wakil ketua MPR RI periode 2014-2019 menginginkan agar pemilihan pimpinan MPR RI dapat berlangsung secara musyawarah mufakat.

Irman menilai, ada dua kekuatan di DPR RI yang terfragmentasi ke dalam dua koalisi yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang sama-sama berusaha untuk saling memenangkan pemilihan pimpinan MPR RI.

Kedua koalisi itu, kata Irman, sebaiknya melakukan komunikasi untuk musyawarah mufakat dan bukan ingin saling mengalahkan satu sama lain.

"Dengan musyawarah mufakat, kita bisa mengerjakan tugas-tugas besar untuk bangun bangsa dan negara, secara bersma-sama. Ini yang harus jadi pemikiran bersama seluruh partai politik di DPR RI," katanya.

Anggota DPD RI dari Sumatera Barat ini menegaskan, musyarawah mufakat ini penting untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menyikapi perkembangan dari manuver-manuver politik yang dilakukan oleh dua koalisi di DPR, menurut Irman, DPD akan melihat perkembangannya dan menyikapinya untuk mengambil jalan tengah.

"Sikap DPD RI secara tegas ingin musyawarah mufakat untuk bersama-sama memilih pimpinan MPR RI," katanya.

DPD RI, kata Irman, sudah melakukan. komunikasi dengan KIH dan KMP perihal musyawarah mufakat. KIH sepakat untuk musyawarah dan KMP juga diharapkan bisa sepakat untuk musyawarah mufakat.

DPD RI, pada Senin malam ini melakukan rapat pleno untuk memilih satu nama yang akan diusung menjadi calon pimpinan MPR RI, untuk mengisi paket calon pimpinan yang akan diusulkan oleh KMP maupun KIH. (R024)