Jokowi tidak perlu takut pada DPR yang bisa membuat aturan yang menghambat kinerjanya..."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Ray Rangkuti meminta presiden terpilih Jokowi untuk fokus pada program kesejahteraan rakyat daripada memikirkan dinamika politik antar kubu yang terjadi.
"Sudah saatnya Jokowi menggunakan mandat rakyat sepenuhnya untuk membangun kesejahteraan publik, bukan memikirkan tekanan yang terjadi," kata Ray Rungkuti pada acara dialog Dekrit Rakyat di Jakarta Pusat, Senin.
Dalam dialog ini sejumlah pengamat membicarakan tentang saran terhadap pemerintahan agar kedepannya lebih berkoalisi dengan rakyat.
Permasalahan tentang UU Pilkada, tekanan dari DPR dan sengketa dari pemerintahan sebelumnya diharapkan tidak mengganggu kinerja presiden terpilih dan program membangun bangsa yang sudah dirancang.
"Jokowi tidak perlu takut pada DPR yang bisa membuat aturan yang menghambat kinerjanya, sebab sebagai presiden ia tidak perlu membahasnya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan dalam perbincangan tersebut mengatakan sebaiknya Jokowi mempertimbangkan jabatan kabinet pada individu yang ahli di bidangnya, terutama tentang perkembangan ekonomi.
"Orang spesialis itu perlu dilihat rekam jejaknya, supaya ketika memimpin akan ada kebijakan yang sesuai dengan keadaan, tidak berdasar koalisi semata," kata Dani.
Beberapa saran tersebut semata-mata bertujuan untuk membentuk kabinet yang bersih dari korupsi dan mewujudkan APBN pro rakyat.
Pada akhir dialog, ia mengajak segenap komponen bangsa seperti mahasiswa, pemimpin agama, akademisi, budayawan, buruh dan lainnya supaya berkonsolidasi demi menyelamatkan bangsa dari hal yang bersifat destruktif. (*)
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014