"Kenaikan akan dilakukan bertahap pada awal dan pertengahan tahun 2015 serta awal tahun 2016 dan sisanya setelah itu," kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir di Jakarta, Senin.
Ali mengatakan kenaikan harga LPG tabung 12 kg secara bertahap ini menyesuaikan daya beli masyarakat hingga tercapai harga keekonomian atau bisa sepadan dengan biaya produksi LPG pada tahun 2016.
"Nanti harga LPG non subsidi benar-benar sudah mencapai harga keekonomian di tahun 2016 dan akan ditentukan jumlah kenaikan harga pada awal tahun 2015 dan seterusnya," katanya.
Menurut dia, kenaikan tersebut disebabkan biaya pokok LPG sudah jauh di atas harga jual Pertamina kepada masyarakat.
"Tidak hanya komoditas LPG, komoditas apa pun kalau kita beli harganya lebih mahal dari harga jual pasti merugi, sekarang harga pokok LPG dikisaran Rp11 ribu belum termasuk biaya pengisian gas dan transport," katanya.
Sebelumnya, pada 10 September 2014 Pertamina telah menaikkan harga LPG tabung 12kg sebesar Rp1.500 per kg untuk menekan kerugian bisnis tersebut.
Dengan kenaikan tersebut harga jual rata-rata LPG 12kg dari Pertamina menjadi Rp7.569 per kg dari sebelumnya Rp6.069 per kg.
"Tahun ini sudah tidak ada lagi kenaikan elpiji karena sudah dua kali kenaikan pada awal tahun dan awal September," katanya.
Pewarta: M Agung Rajasa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014