Pada paket calon pimpinan MPR itu, PPP batal mendapat jatah, sedangkan Gerindra memang mengalah karena ingin mengisi pos lain di DPR

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengemukakan dua partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) tidak mendapat jatah pada paket calon pimpinan MPR yang diusulkan KMP.

"Kedua partai tersebut adalah Partai Gerindra dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan)," katanya di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin.

Fadli Zon mengatakan hal itu menjelang rapat paripurna pemilihan pimpinan MPR periode 2014-2019 yang akan diselenggarakan pada Senin malam.

Komposisi paket calon pimpinan MPR dari KMP, kata dia, sudah final dan sudah diputuskan pada rapat pimpinan partai politik anggota KMP yakni Partai Demokrat (PD), Partai Golkar (PG), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan DPD.

"Pada paket calon pimpinan MPR itu, PPP batal mendapat jatah, sedangkan Gerindra memang mengalah karena ingin mengisi pos lain di DPR," katanya.

Wakil Ketua DPR ini mengatakan, PPP belum mendapat posisi pada pimpinan MPR karena masih ada persoalan di internal partai tersebut.

KMP, kata dia, juga tidak khawatir jika PPP pindah ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) karena tidak mendapat posisi pada pimpinan DPR dan pimpinan MPR.

"Kita harapkan PPP tetap berada di dalam KPM, karena sudah ada kesepakatan. Posisi-posisi yang akan diisi tidak hanya pimpinan DPR dan MPR, tapi komisi-komisi dan alat kelengkapan Dewan juga belum diisi," katanya.

Sebelumnya, beredar beberapa nama yang disebut-sebut akan mengisi paket calon pimpinan MPR dari KMP yakni Syarif Hasan dan Nurhayati Ali Assegaf (PD), Mahyuddin (PG), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Zulkifli Hasan (PAN).

Sedangkan, satu nama dari DPD yang akan diusung dalam paket dari KMP disebut-sebut adalah Achmad Muqowam dari PPP.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014