Muslihat, salah seorang panitia pembagian daging kurban di Cirebon, Minggu, mengatakan, pola mengantar daging kurban mulai diterapkan, dengan data penerima sebelumnya sudah tercatat, hal itu menjaga ketertiban karena sering terjadi ricuh.
Ternyata pola mengantar daging kurban oleh panitia, kata dia, lebih aman, mudah dan praktis, meski mereka harus mencatat data penerima dengan memberikan kartu tanda bukti, kini sebelum jam 13.00 WIB sudah selesai.
Biasanya panitia di Masjid, harus menjadi warga yang ikut antri dan memperhatikan mereka karena sering dorong sehingga memicu keributan, selain itu, penerima yang nakal dua kali datang.
Sementara itu, Farhan panitia kurban lain di Cirebon menuturkan, pola mengantar daging langsung kepada mereka yang berhak, lebih aman dan nyaman, selain itu tidak tumpang tindih karena penerima daging sudah dicatat sebelum pembagian.
Pola antar daging diperkirakan akan berlanjut, kata dia, karena meringankan panitia dibandingkan mereka harus menertibkan penerima yang datang langsung ke Masjid, selain sering ricuh pembagian tersebut tidak tepat sasaran, karena mereka yang sudah lanjut usia enggan ikut antri.
H Imam, tokoh masyarakat Kota Cirebon menambahkan, butuh kreatifitas panitia pembagian daging kurban untuk menghindari kericuhan yang sering terjadi, pola antar dengan mendata penerima lebih mudah dan aman.
Pembagian daging kurban di Cirebon kata dia, sebelumnya dilakukan oleh panitia dengan langsung memberikan kepada kaum duafa langsung ke rumah, tetapi setelah berganti pengurus sejumlah DKM pola antar hilang, kini kembali dilaksanakan diharapkan tepat sasaran.
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014