Jakarta (ANTARA News) - PT Indosiar Visual Mandiri (IVM), anak usaha PT Indosiar Karya Media Tbk mempertimbangkan untuk melakukan right issue ataupun refinancing utang dari pinjaman bank untuk pelunasan pokok obligasi perseroan yang akan jatuh tempo pada 8 Agustus 2008. "Perseroan akan menempuh salah satu cara terbaik antara pembiayaan dari bank (refinancing), penawaran umum (right issue) atau kombinasi keduanya, sambil memperhatikan kinerja perseroan di tahun 2007," kata Direktur Keuangan Indosiar Karya Media, Phiong Phillipus Dharma, dalam suratnya tertanggal 3 November lalu kepada Bursa Efek Surabaya (BES). Pada 8 Agustus 2003, Indosiar menerbitkan obligasi I dengan nilai pokok Rp696,20 miliar yang disertai pemberian 521,16 juta waran seri II yang diberikan secara cuma-cuma. Obligasi itu jatuh tempo pada 8 Agustus 2008 dengan pembayaran suku bunga tetap sebesar 12,80 persen per tahun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menurunkan peringkat Indosiar dan obligasi yang diterbitkannya menjadi BBB. Penurunan peringkat itu merefleksikan penurunan pendapatan Indosiar pada kuartal I 2006 yang sebesar 39,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Phiong menjelaskan turunnya kinerja keuangan Indosiar menjadi rugi bersih sebesar Rp187 miliar dan pendapatan sebesar Rp460 miliar per akhir September 2006 disebabkan oleh turunnya rating perseroan di wilayah Jakarta dan sekitarnya akibat lemahnya kualitas penerimaan siaran di wilayah tersebut. Meskipun kondisi kinerja keuangan menurun, perseroan tetap akan memenuhi kewajibannya pembayaran utang obligasi perseroan. "Perseroan akan memprioritaskan cash flow untuk pembayaran bunga dan kompensasi denda serta mengusahakan interest payment kepada pemegang obligasi maupun kreditur emiten yang lain tetap current," paparnya. Untuk itu, perseroan membangun tower baru di Kebon Jeruk yang saat ini sudah dalam tahap uji coba operasi. Investasi pembangunan menara pemancar ini mencapai 15 juta dolar AS yang sebagian besar dibiayai melalui fasilitas kredit investasi dari BCA dengan jumlah sebesar Rp100 miliar.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006