Incheon (ANTARA News) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo meminta kepada semua pihak untuk tidak menoleh ke belakang tapi menatap ke depan, menyusul hasil prestasi Indonesia yang tidak memenuhi target sembilan medali emas.
"Mari kita menatap ke depan, jangan ke belakang, di depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018," katanya kepada wartawan di Incheon, Korsel, Jumat.
Dikatakannya, tidak usah menyalahkan siapa-siapa, yang terpenting seluruh "stake holder" olahraga nasional bersama-sama memikirkan dan bertindak bagi kemajuan olahraga Indonesia.
"Mari kita duduk bersama-sama, bekerja bersama untuk suksesnya Asian Games 2018," katanya.
"Kita juga bisa melakukan evaluasi atas kegagalan mencapai target di Asian Games 2014 ini," tambahnya.
Sementara itu ketua kontingan Indonesia pada Asian Games 2014 Ade Lukman mengatakan akan ada evaluasi atas hasil di Asian Games Incheon ini.
Dikatakannya, Indonesia hanya mampu meraih empat medali emas dari sembilan medali emas yang ditargetkan oleh pemerintah, dan ini perlu dievaluasi.
"Sebetulnya target sembilan emas itu bukan target realistis, kami berkompetisi di sini melawan atlet level Asia, dan mereka masih lebih unggul dibanding kami, tapi kami telah berjuang sekuat tenaga" katanya.
Ade Lukman mengungkapkan bahwa secara signifikan sebetulnya prestasi Indonesia di Asian Games sudah ada peningkatan
Di Asian Games 2006, Indonesia hanya mendapat satu medali emas, lalu di Guangzhou lalu empat emas," katanya.
"Hasil ini paling tidak masih menyamai prestasi di Guangzhou," tambahnya.
Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan terhadap cabang-cabang yang ditargetkan mendapat medali emas tapi ternyata tidak, dan justru yang tidak ditargetkan meraih emas.
"Kami tidak menduga Juwita Niza Wasni mendapatkan emas karena sebelumnya kita berharap dari Lindswell di cabang wushu. Begitu juga Maria Natalia Londa meraih emas di nomor lompat jauh itu tidak kami perkirakan sebelumnya. Di cabang bulutangkis, sebelumnya diharapkan dari ganda putra dan ganda campuran, ternyata ganda campuran malah kalah. Malah ganda putri (Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari) yang menyumbang emas," katanya.
"Artinya bahwa sebetulnya selain bulutangkis masih banyak cabang-cabang lain yang berpotensi. Inilah tugas kami untuk mengelolanya," tambahnya.
Pada Asian Games 2014 hingga sehari menjelang penutupan, Indonesia mengumpulkan empat medali emas, lima perak dan 11 perunggu.
Pewarta: Aris Budiman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014