Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan dua skenario pemilihan kepala daerah yakni secara langsung dan tak langsung terkait dengan rencana pemilihan kepala daerah di Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jawa Timur yang akan menyelenggarakan 18 Pilkada menyiapkan dua skenario mensikapi Undang Undang Pilkada yang telah disahkan DPR RI.
"Meskipun masih memunculkan polemik, kami meminta KPU di seluruh Jawa Timur supaya menyiapkan dua skenario yang diharapkan bisa mengatasi polemik tersebut," kata Gubernur Jatim Soekarwo, Jumat.
Ia mengatakan, dua skenario yang disiapkan adalah skenario Pilkada langsung dan Pilkada tak langsung. Dengan persiapan dua skenario itu diharapkan bila terjadi perubahan KPU sudah mempersiapkan diri.
Untuk Pilkada langsung, kata dia, persiapan KPU mungkin jauh lebih lama termasuk dana, namun untuk Pilkada tak langsung sangat mudah karena hanya dipilih oleh anggota dewan.
Namun, kata dia, kedua keduanya tetap membutuhkan persiapan dan sambil menunggu petunjuk pelaksanaan apakah nanti memang Pilkada langsung atau Pilkada tak langsung.
"Sekarangkan ada perppu dari Preisden maka sambil menunggu kepastian itulah KPU mempersiapkan skenario skenario, apakah langsung atau tidak langsung," katanya.
Ia mengatakan, soal dana juga dipersiapkan secara matang karena bila dana untuk langsung tidak dipakai maka bisa dimasukkan ke dalam dana pilkada tak langsung.
Namun demikian, lanjutnya, seluruh penggunaan dana untuk kepentingan Pilkada harus mendapat persetujuan dari dewan masing-masing.
Disinggung apakah pelaksanaan pilkada dihentikan atau lanjut dengan tegas dirinya menyatakan tidak ada penundaan atau penghentian Pilkada di Jatim.
"18 Pilkada di Jatim tetap sesuai rencana tidak ada penundaan atau penghentian. Kini tinggal menunggu petunjuk teknsi saja pascadisahkannya UU Pilkada," katanya.
(KR-IDS/B012)
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014