Incheon, Korea Selatan (ANTARA News) - Petinju putri India Sarita Devi meminta maaf setelah menolak menerima medali perunggu Asian Games untuknya sebagai protes terhadap keputusan wasit, kata Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) seperti dikutip AFP.
Keputusan Devi ini membuat marah AIBA, namun keputusan-keputusan wasit pada Asian Games itu memang beberapa kali menuai protes.
Petinju kelas berat berusia 32 tahun itu menolak dikalungi medali perunggu pada seremoni Rabu lalu yang malah dia kalungkan ke leher peraih medali perak dari Korea Selatan Park Ji-Na. Devi yakin dia telah mengalahkan Park.
AIBA mengatakan Devi telah meminta maaf atas perilaku tidak layaknya pada seremoni pemenang, melalui surat yang diberikan delegasi India kepada Presiden AIBA Wu Ching-Kuo.
Dalam suratnya itu Devi berkata, "Saya menyesal dan meminta maaf. Insiden semacam itu tidak akan pernah terjadi lagi pada masa mendatang."
Penyelenggara Asian Games menerima permintaan maaf Devi ini.
Cabang tinju memang menuai banyak kontroversi menyusul rangkaian kepemimpinan wasit yang secara kontroversial sering memenangkan para petinju Korea Selatan dari misalnya para petinju India, Mongolia dan Filipina.
Bos badan tinju Filipina Ricky Vargas pernah marah atas kekalahan angka mutlak petinjunya pada kelas terbang Mark Anthony Barriga yang sempat melompat kegirangan pada tanding semifinal yang dia rasa telah dimenanginya dari petinju Korea Selatan.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014