Perangkat yang bisa dipakai ini terdiri atas layar komputer kecil yang dipasang di sudut bingkai kacamata yang mampu mengambil foto, merekam video dan memutar suara.
Juru bicara kepolisian Dubai, sebagaimana dikutip Reuters, mengatakan bahwa software yang dikembangkan oleh polisi Dubai akan memungkinkan hubungan antara pemakainya dan database orang yang diinginkan.
Setelah perangkat tersebut "mengenali" tersangka berdasarkan cetak wajah, petugas akan "diberi tahu".
Gadget ini akan digunakan dalam dua hal. Pertama, untuk memerangi pelanggaran lalu lintas dan melacak kendaraan yang diduga terlibat dalam pelanggaran otomotif. Kedua, teknologi akan dicoba penggunaannya pada detektif, kata juru bicara tersebut.
Perusahaan Internet asal AS ini mengatakan bahwa siapa pun di Amerika Serikat bisa membeli gadget tersebut seharga 1.500 dolar.
Keputusan Dubai tersebut muncul sejalan dengan tekad pemerintah untuk tidak mengeluarkan biaya untuk perlengakapan kepolisian.
Tahun lalu Dubai mengumumkan akan melengkapi polisi mereka dengan mobil sport Lamborghini seharga 400 ribu dolar untuk digunakan di lokasi wisata utama. Wakil kepala polisi Dubai mengatakan bahwa kendaraan tersebut sesuai dengan image Dubai.
Dubai, salah satu dari tujuh emirat di federasi UEA, sedang mengalami pemulihan dari krisis keuangan yang dideritanya selama krisis keuangan global pada 2009.
Dubai baru-baru ini mengumumkan beberapa proyek besar, termasuk sektor pariwisata dan pengembangan ritel dengan pusat perbelanjaan terbesar di dunia, demikian Reuters.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014