Bojonegoro (ANTARA News) - Penyair 11 kota di Pulau Jawa akan ikut memeriahkan pembacaan puisi di acara Festival Bengawan Bojonegoro di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada 16 Oktober, dalam rangka memeriahkan HUT kabupaten setempat ke-337.
Panitia Penyelenggara Festival Bengawan Bojonegoro Arie Muryoko, Jumat, di Bojonegoro, mengatakan, penyair yang siap hadir di acara festival "Bengawan Bojonegoro" yaitu Jakarta, Semarang, Solo, Sragen, Tegal, Ngawi, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Malang, dan Blitar.
"Penyair Bojonegoro juga sudah siap tampil di ajang ini, apalagi sebagai tuan rumah," tegas dia.
Ia menjelaskan sudah memperoleh kepastian para penyair luar kota yang akan tampil di acara Festival Bengawan Bojonegoro, yang sebagian besar sudah banyak berkarya, bahkan juga acapkali tampil di berbagai ajang pertunjukan pembacaan puisi.
"Bagi penyair ada dua hal bisa tampil di acara kami yaitu sensasi sastra juga bisa tampil menyatu dengan alam," papar Arie, yang juga Ketua Komunitas Sastra Etnik di Bojonegoro.
Lebih lanjut ia menjelaskan acara baca puisi Festival Bengawan Bojonegoro untuk panggung berada di utara Bengawan Solo di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dengan memanfaatkan tiga buah perahu besar.
Selain itu, lanjutnya, panggung juga akan dihias dengan lima buah perahu yang ditempatkan di bagian samping panggung, tetapi diparkir berjajar di air.
Meski panggung di daratan, katanya, panitia juga menyediakan sebuah perahu yang bisa dimanfaatkan penyair untuk membaca puisi di atas air.
"Pertimbangan panggung utama di daratan, karena ada sebagian orang yang takut di atas air," ujarnya.
Karena acara digelar malam hari, katanya, panitia juga menyiapkan lampu, bahkan kemungkinan akan memasang layar di daratan agar penonton bisa melihat lebih jelas.
Ketua Panitia Festival Bengawan Bojonegoro, M Kuzaini, menjelaskan acara Festival Bengawan Bojonegoro akan diagendakan setahun sekali bersamaan dengan acara HUT kabupaten.
Rangkaian acara Festival Bengawan Bojonegoro lainnya, katanya, lomba renang menyeberang Bengawan Solo, dan perahu hias dari lokasi Bendung Gerak di Kecamatan Kalitidu, sampai di Taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk.
(*)
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014