Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengundurkan jadwal pemasukan penawaran harga dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masuk dalam program percepatan pembangunan (crash program) pembangkit listrik dengan total kapasitas 10.000 Mega Watt (MW). Direktur Pembangkitan dan Energi Primer PLN, Ali Herman Ibrahim, seusai acara Hari Listrik Nasional ke-61 di Jakarta, Senin, mengatakan pengunduran jadwal karena memenuhi permintaan peserta tender. "Mereka minta mundur karena mengaku belum siap. Tender diundur dari 6 Nopember menjadi 15 Nopember 2006," katanya. Hadir dalam acara tersebut Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri BUMN, Sugiharto. Kedua PLTU adalah PLTU Suralaya (Banten) 1x600 MW dengan empat peserta tender yang tersisa dan PLTU Paiton (Jatim) 1x600 MW dengan enam peserta. Peserta tender PLTU Suralaya adalah konsorsium Dongfang Electric Corporation, Hubei First Electric Power Construction Engineering Co, dan Dalle Energy, konsorsium Marubeni Corporation, Doosan Heavy Industries & Construction Co Ltd, PT Tripatra Engineers & Construction. Perusahaan lain yang juga ikut dalam tender adalah PT Mahomas Cakera Canggih, konsorsium Shanghai Electric Group dan PT Maxima Infrastruktur, konsorsium China National Technical Import & Export Corp (CNTIC), China National Machinery Import & Export Corporation (CNMIC), Zhejiang Electric Power Design Institute (Zepdi), PT Waskita Karya, dan PT Rekayasa Mandiri. Sementara PLTU Paiton adalah konsorsium Marubeni Corporation, Doosan Heavy Industries & Construction Co Ltd, PT Tripatra Engineers & Construction, PT Mahomas Cakera Canggih, konsorsium Chengda Engineering Corp, PT Wijaya Karya, konsorsium Shanghai Electric Group dan PT Maxima Infrastruktur, konsorsium China National Technical Import & Export Corp (CNTIC). Selain itu, China National Machinery Import & Export Corporation (CNMIC), Zhejiang Electric Power Design Institute (Zepdi), PT Waskita Karya, dan PT Rekayasa Mandiri, konsorsium Harbin Power Engineering Company Co Ltd, PT Mitra Selaras Hutama Energi, dan konsorsium China Huadian Corporation dan PT Duta Graha Indah Consortium. (*)
Copyright © ANTARA 2006