Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat mengharapkan pemasaran batik di dalam negeri maupun ke pasar global mempertimbangkan kualitas, pengembangan desain dan motif.
Selain itu, Menperin dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Batik Nasional di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, juga menekankan pemilihan dan pemakaian warna yang ramah lingkungan yang bersumber dari alam Indonesia.
Saat ini, ia mengemukakan, batik digunakan tidak hanya sebagai bahan busana, tetapi juga dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, seperti interior, bahan untuk produk kerajinan, bahkan sudah merambah pemakaiannya ke sektor industri persepatuan.
"Oleh karena itu, kementerian perindustrian mendorong para pengusaha industri batik untuk menggunakan zat warna alam dalam produk-produk yang dihasilkan, menggunakan zat warna sesuai dengan ketentuan yang tidak mengganggu kesehatan apabila digunakan," katanya.
Dalam acara yang dihadiri Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono serta Pengurus Yayasan Batik Indonesia itu, Hidayat menyampaikan bahwa Hari Batik Nasional merupakan bagian tak terpisahkan dari pengakuan UNESCO.
Organisasi perserikatan bangsa-bangsa untuk urusan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO ) pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi menetapkan bahwa batik Indonesia menjadi warisan Budaya Tak Benda peninggalan budaya dunia.
Sementara melalui Keppres Nomor 33 tahun 2009, Presiden menetapkan 2 Oktober sebagai "Hari Batik Nasional”.
"Jadi, peringatan Hari Batik Nasional melalui pameran batik di Kemenperin pada hari ini yang diprakarsai oleh Yayasan Batik Indonesia merupakan upaya untuk memelihara kepercayaan dunia bahwa batik Indonesia telah menjadi milik dunia, dan harus terus kita lestarikan dalam rangka menjaga kehormatan bangsa," ujarnya.
Disebutkannya bahwa batik Indonesia memiliki berbagai keunggulan, di antaranya motif yang beragam dengan filosofi dan nilai seni yang sangat tinggi, desain menarik sesuai tren atau mode yang terus berkembang, menggunakan pewarna alam, serta dikerjakan dengan tangan yang dimaknai sebagai batik tulis, batik cap dan kombinasi di antara keduanya.
Untuk menjaga kualitas setiap batik Indonesia, ia pun menambahkan, diharapkan perajin dapat menyertakan logo Batikmark "Batik Indonesia" dengan Hak Cipta nomor 034100. Dengan demikian, batik Indonesia mudah dikenal dan terpecaya untuk dunia. (*)
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014