Sumenep (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Cabang Kalianget di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengingatkan bahwa wilayah Pulau Madura termasuk kawasan rawan puting beliung pada musim hujan 2006. "Yang perlu diwaspadai datangnya puting beliung itu pada awal musim penghujan," kata Kepala BMG Cabang Kalianget, Asmunawar SP, di Sumenep, Minggu. Kehadiran puting beliung itu, menurut dia, biasanya ditandai dengan adanya gumpalan awan putih yang akan berubah menjadi hitam dan mempunyai ekor panjang, serta menjulur ke bawah. "Di saat itulah gumpalan awan hitam itu akan menerjang apa pun yang ada di bumi, terutama tempat-tempat yang tidak ada pepohonan, semisal di pesisir," ujarnya. Ia meminta, agar warga lebih mewaspadai adanya puting beliung, karena Madura termasuk rawan akan terjadinya puting beliung tersebut, terutama di awal musim penghujan. "Awal musim penghujan puting beliungnya sangat rawan, dan bukan berarti pertengahan musim tidak akan terjadi, tapi volume puting beliung itu lebih tinggi pada awal musim penghujan," ujarnya menegaskan. Oleh karenanya, ia mengemukakan, bila musim hujan tiba dan melihat adanya gumpalan awan hitam, maka masyarakat Madura hendaknya cepat keluar rumah, agar terhindar dari musibah terjangan puting beliung, seperti di tahun-tahun sebelumnya. Ia menguraikan, untuk wilayah Sumenep yang rawan puting beliung adalah daerah pesisir selatan, dan utara, serta sebagian wilayah kota. Selain itu, ia menambahkan, di Pamekasan yang rawan puting beliung berada di wilayah utara, sedangkan di Kabupaten Sampang dan Bangkalan bisa juga terjadi walau volumenya lebih kecil. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006