Kediri (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membentuk tim untuk memeriksa ternak kurban menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2014 yang akan disebar, baik sebelum perayaan itu ataupun saat hari "H".
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi, Rabu mengatakan, dinas membentuk empat tim yang diturunkan untuk memantau kesehatan hewan. Mereka bergerak dan memeriksa sejumlah ternak yang dijual, guna mengetahui kesehatannya.
"Setiap hari, kami mengadakan pemeriksaan hewan kurban ke pengepul. Sampai saat ini sudah 74 pengepul yang sudah kami datangi," katanya di Kediri.
Ia mengatakan, jumlah pengepul yang terdata di Kabupaten Kediri mencapai 98 orang. Namun, jumlah itu diperkirakan bertambah dengan semakin dekatnya perayaan Idul Adha 2014.
Pihaknya juga menyebut, tim yang dibentuk itu terbagi menjadi empat, dan setiap tim ada sekitar 10 orang anggota. Dalam tim itu, juga ada mantri yang ikut memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual. Selain itu, juga sudah ada tembusan dokter hewan yang praktik swasta juga akan ikut bergabung dengan tim memeriksa kesehatan hewan.
Tim tersebut akan dibagi ke sejumlah lokasi tempat penjualan ternak kurban. Mereka akan bekerja memeriksa ternak, baik sebelum perayaan Idul Adha ataupun saat perayaan itu sendiri.
Dari laporan yang masuk, Sri mengatakan, memang ada beberapa temuan ternak yang sakit, seperti terkena penyakit kulit serta kurus. Ternak yang sakit dianjurkan untuk tidak dijual.
"Ditemukan kambing dengan penyakit kulit dan yang agak kurus," ungkapnya.
Ia juga menyebut, stok ternak kurban di Kabupaten Kediri mencukupi, bahkan sampai dikirim ke luar kota. Untuk stok kambing ada sekitar 18 ribu ekor. Jumlah itu sangat mencukupi, di mana untuk perayaan ini diprediksi dibutuhkan sekitar 12 ribu ekor kambing untuk disembelih.
Sementara itu, untuk ternak sapi saat ini juga masih melimpah, sekitar 16 ribu ekor. Diprediksi, untuk penyembelihan ternak sapi untuk keperluan Lebaran Idul Adha mencapai 11 ribu ekor.
Jumlah penyembelihan itu, kata Sri meningkat dibanding dengan tahun 2013, di mana untuk sapi tahun lalu yang disembelih mencapai 10 ribu ekor, sementara kambing sekitar 11 ribu ekor.
Ia juga meminta, peternak mewaspadai kiriman ternak dari luar dearah, seperti dari Jawa Tengah, di mana ternaknya diduga terkena penyakit antraks.
Penyakit itu bisa dilihat secara fisik, dimana terjadi luka di tubuh ternak bersangkutan. Ia meminta, peternak segera melapor ke petugas kesehatan jika menemukan ada ternak yang terluka, sehingga bisa secepatnya ditindaklanjuti.
"Penyakit antraks bisa didiagnosa. Jika punya ternak luka, secepatnya laporan," pungkas Sri.
(KR-DHS/C004)
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014