Dengan perbaikan sistem manajemen resiko yang dikolaborasikan dengan INSW, kami berharap proses `custom` akan turun dari 11 hari menjadi 4,7 hari,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengharapkan penerapan Indonesia National Single Window (INSW) atau sistem penyampaian data dan informasi secara tunggal sudah dapat membuahkan hasil dalam optimalisasi sistem logistik pada Desember 2014.

"Dengan perbaikan sistem manajemen resiko yang dikolaborasikan dengan INSW, kami berharap proses custom akan turun dari 11 hari menjadi 4,7 hari," katanya, di Jakarta, Rabu.

INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron, dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang.

Tujuan penerapan INSW adalah untuk meningkatkan pelayanan dan efektifitas pengawasan serta kinerja seluruh kegiatan yang terkait dengan lalu lintas barang ekspor-impor.

Hal tersebut, akhirnya akan meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam seluruh kegiatan penanganan atas lalulintas barang ekspor-impor, terutama yang terkait dengan proses "customs clearance" and "release of cargoes".

Chatib mengatakan, perbaikan sistem logistik merupakan langkah yang sangat penting untk menunjang sistem perekonomian suatu negara, namun untuk hal tersebut Indonesia masih cukup jauh tertinggal dari negara lain.

"Untuk mencapai level seperti Singapura, Hongkong, atau Dubai (di Uni Emirat Arab) misalnya, dibutuhkan efisiensi dan perbaikan yang sangat banyak," katanya.

Efisiensi itu, dia mengatakan, terkait banyak institusi pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya membuat sebuah upaya koordinasi yang terintegrasi dalam INSW.
(SDP-63/E008)

Pewarta: Akbar Nugroho Gumay
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014