Kita pernah swasembada pangan dan sekarang apa-apa harus diimpor, berarti kan ada sesuatu yang tidak beres
Jakarta (ANTARA News) - Siti Hediati Haryadi atau biasa disapa Titi Soeharto, anak Presiden RI kedua Soeharto, yang terpilih sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 mengaku ingin menjadi anggota Komisi IV DPR RI.
"Saya Insya Allah masuk di Komisi IV (DPR) di bidang pertanian, perikanan, perkebunan. Mudah-mudahan tetapi belum dipastikan," kata Titi saat ditemui usai acara pengucapan sumpah dan pelantikan anggota MPR/DPD periode 2014-2019 di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, alasan memilih Komisi IV DPR sebagai tempatnya bertugas sebagai wakil rakyat nanti karena ia ingin ikut mengatasi masalah pertanian yang akhir-akhir ini menjadi kendala bagi perekonomian Indonesia.
Ia mengaku sangat peduli dengan bidang pertanian karena mengingat Indonesia sebagai negara yang mempunyai beragam kekayaan alam dan lahan yang subur.
"Kita pernah swasembada pangan dan sekarang apa-apa harus diimpor, berarti kan ada sesuatu yang tidak beres. Ada apa sih? Masa tidak bisa dibenahi?" ujarnya.
Namun, anggota DPR terpilih dari Partai Golkar itu belum menyebutkan program yang akan dibawa oleh dia ke Komisi IV DPR.
Ketika ditanya mengenai kabar dirinya yang diusung sebagai calon ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), ia mengaku tidak tahu.
"Saya belum tahu tetapi saya tidak mengajukan diri sendiri. Saya tidak berangan-angan, tetapi kalau ditunjuk Alhamdulilah. Tetapi kalau tidak, juga tidak apa-apa. Saya akan tetap bertugas," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 560 anggota DPR yang baru terpilih resmi dilantik dalam acara pengucapan sumpah dan pelantikan anggota MPR/DPD periode 2014-2019 di Gedung Nusantara III.
Acara pelantikan itu dipimpin oleh Anggota DPR terpilih dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat II, Ade Rezki Pratama, yang dipilih menjadi pimpinan sementara DPR RI pada Selasa malam (30/9).
Ade Rezki terpilih sebagai pimpinan sementara karena memiliki usia termuda di antara anggota DPR terpilih lainnya, yaitu 26 tahun.
Dalam memimpin DPR untuk sementara, ia didampingi oleh Popong Otje Djundjunan, yakni kader Partai Golongan Karya (Golkar) berasal dari Dapil Jawa Barat I.
Popong merupakan wanita kelahiran Bandung, 30 Desember 1938 dan tercatat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai anggota DPR terpilih dengan usia paling tua yakni 76 tahun.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014