New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah perkiraan meningkatnya persediaan di Amerika Serikat.

Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman November turun 3,41 dolar AS menjadi ditutup pada 91,16 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.

Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman November kehilangan 2,53 dolar AS menjadi menetap di 94,67 dolar AS per barel di perdagangan London.

Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, pada Rabu akan merilis laporan persediaan minyak mentah AS selama pekan lalu.

Ekspektasi peningkatan pasokan minyak Amerika telah menekan pasar. Para pedagang memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah AS akan meningkat lebih dari satu juta barel.

Teknologi dan harga tinggi telah mendorong banyak pembukaan sumber daya baru minyak. Produksi minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi baru-baru ini. Peningkatan produksi minyak dari Amerika Utara telah mengurangi peran Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam memuaskan dahaga dunia untuk minyak.

Harga minyak mentah juga turun karena pasar mengabaikan kekhawatiran geopolitik atas Ukraina dan Timur Tengah. Pedagang merasa lega karena ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah belum berdampak pada pengiriman minyak.

Selain itu harga minyak AS jatuh karena dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang lainnya di tengah data zona euro yang suram pada Selasa. Sebuah penguatan greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014