Jakarta (ANTARA News) - Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Tamrin Amal Tomagola menilai langkah awal yang harus dilakukan presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla usai dilantik pada 20 Oktober nanti adalah membangun kebangkitan ekonomi rakyat terutama di daerah pelosok Indonesia.
"Jokowi harus berusaha mendorong bangkitnya ekonomi-ekonomi rakyat yang mengandalkan sumber daya manusia dan keahlian lokal untuk membangkitkan kepercayan diri rakyat," kata Tamrin di Jakarta, Selasa (29/9).
"Jokowi harus bisa meyakinkan bahwa they have something, mereka punya sesuatu yang bisa dikelola dengan baik dan bukan saja disajikan ke pasar lokal tapi juga internasional," tambahnya.
Menurut Tamrin Jokowi-JK akan banyak menghadapi pekerjaan-pekerjan rumah warisan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang masih terbengkalai.
Tamrin berpendapat apabila ekonomi rakyat bisa bangkit maka akan memberikan dampak yang baik terhadap berbagai sektor bahkan persoalan kecemburuan sosial yang cenderung bisa memecah belah masyarakat.
"Saya kira start dari ekonomi rakyat terutama dari daerah pinggiran itu penting sekali. Banyak orang pinggiran yang terpuruk rasa percaya dirinya. Harus ada produk-produk lokal dengan industri kreatif, misal batik, tenun, kuliner, musik dan lainnya. Kalau ada imbalan ekonomi nanti bisa berdampak ke hulu," jelas Tamrin.
Dalam visi misi Jokowi-JK, mereka menyebut bahwa ada tiga masalah pokok di Indonesia yakni absennya negara dalam kehidupan warga negara, porak porandanya ekonomi Indonesia, dan makin maraknya intoleransi antar kelompok sosial, agama, dan suku.
"Ekonomi ada hubungannya dengan tidak harmonis suatu kelompok agama dan suku," ujar Tamrin.
Ia menambahkan bahwa Jokowi-JK akan mengalami tantangan yang cukup besar.
"Maka harus menemukan daerah khusus untuk pilot project untuk pluralism, ekonomi rakyat, dan industri kreatif untuk pembuktian," kata Tamrin.
"Jokowi harus memprioritaskan daerah-daerah terutama di Indonesia wilayah timur yang punya potensi cukup besar," tambahnya. (M047)
Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014