Incheon (ANTARA News) - Edi Kusdaryanto mengatakan, pihaknya mengakui lawan lebih memiliki variasi pukulan yang mematikan sehingga dirinya kalah.
"Lawan memiliki variasi pukulan yang lebih bagus, terutama pukulan slice dia sangat mematikan," kata Edi Kusdaryanto yang harus puas dengan medali perak di cabang soft tenis nomor tunggal putra setelah dalam final kalah dari atlet tuan rumah Korsel Kim Hyeongjun 0-4 di Asian Games 2014 Incheon, Korsel, Selasa.
"Tapi bagaimanapun saya senang bisa meraih perak ini," tambahnya.
Ditanya tentang targetnya sendiri, dia mengatakan hasil ini lebih baik dari yang dia targetkan.
"Target saya perunggu, ini bisa dapat perak," katanya.
Edi akan kembali turun bertanding di nomor ganda putra pada Kamis (2/10).
Pada pertandingan final yang berlangsung di lapangan tenis Yeorumul, Incheon, Edi cukup kesulitan menghadapi lawan dan harus menyerah dengan skor telak 0-4, 2-4, 0-4, 0-4, 2-4 dalam pertandingan yang memakan waktu cepat 15 menit.
Sebelum melangkah ke final, di hari yang sama Edi Sudaryanto menghentikan langkah petenis Tiongkok Zhou Mo pada semifinal dengan skor 4-1.
Petenis Tiongkok itu sempat mencuri satu set dalam waktu 18 menit pertandingan, ketika Edi menundukkan lawannya dengan kemenangan 4-1, 4-1, 5-3, 4-2, 4-6, 5-3.
(A020/Y008)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014