Jakarta (ANTARA News) - Nyeri pasca menderita cacar api (Nyeri Herpes Zoster atau NPH) merupakan salah satu komplikasi paling umum dari penyakit cacar api yang menimbulkan nyeri luar biasa bagi orang lanjut usia (lansia).
Dokter Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer dari divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, mengungkapkan, kelompok lansia yakni yang berusia di atas 50 tahun, akan mengalami kondisi menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang sehingga respon imun tubuh terhadap pertahanan infeksi kuman dan virus menurun.
"Hal inilah mengapa kelompok lansia menjadi lebih mudah terkena infeksi bahkan sering disertai komplikasinya yang pasti lebih berat bila dibandingkan kelompok yang berusia lebih muda," ujarnya dalam seminar media soal "Lansia dan Nyeri Pasca cacar api", di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, nyeri pasca cacar api digambarkan sebagai nyeri yang masih menetap selama tiga bulan atau lebih setelah ruam kulit menghilang yang dapat berlangsung sampai berbulan-bulan atau menahun. Nyeri ini meningkat 27 kali lipat pada usia 50 tahun ke atas dan meningkat menjadi 40 persen pada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Edy mengungkapkan, karena hebatnya nyeri pasca cacar api, bahkan dua lansia yang menjadi pasiennya, masing-masing berusia 65 tahun dan 72 tahun, memilih untuk diakhiri hidupnya. Sekalipun begitu, Edy mengatakan, sampai saat ini pencetus atau penyebab lain mengapa nyeri pasca cacar api pada lansia tergolong luar biasa.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, neurolog Dr. dr. Andradi Suryamiharja, mengatakan, tingkat nyeri akut pasca cacar api bahkan lebih dari nyeri saat melahirkan. "Kualitas nyerinya seperti ada rasa panas kontinyu, seperti disayat dan alodinia (rasa nyeri yang timbul oleh rangsang bukan nyeri). Intensitasnya tergolong berat bahkan lebih berat daripada nyeri melahirkan," katanya.
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, bahkan saat menderita cacar air, lansia umumnya mengalami nyeri sebelum muncul lesi herpes (lesi cacar) lebih hebat dan lebih lama. Kemudian, kata dia, ruam pada kulit lebih berat, meluas dan mengenai lebih dari satu bagian persarafan. Dia melanjutkan, pada lansia, cacar air sering terjadi berulang dan 50 persen lebih sering terjadi komplikasi, seperti vertigo, tuli, infeksi sekunder, buta, hepatitis, pneumonia dan lainnya.
Kemudian, Andradi menambahkan, komplikasi nyeri pasca cacar api pada lansia secara biologis tidak fatal, namun bisa sangat menyiksa. "Nyeri bahkan bisa menganggu kondisi psikologis pasien. Dia akan merasa cemas, depresi, susah tidur, menganggu aktivitas pekerjaan bahkan menggaggu kualitas hidup pasien," katanya. "Semakin tua usia seseorang terkena cacar api, maka dia akan mengalami nyeri saat dan pasca cacar lebih hebat," tambahnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014