Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada pekan depan diperkirakan masih akan melanjutkan tren naik. Analis Riset PT Reliance Sekuritas, Muhammad Karim, di Jakarta, akhir pekan, mengatakan bahwa pasar pekan depan masih akan melanjutkan kecenderungan naik, mengikuti trend eksternal, yakni indeks Dow Jones di bursa Wall Street dan bursa regional, yang akhir-akhir mencatat rekor tertingginya. "Kayaknya saat ini trendnya pada naik semua," katanya. Karim juga mengungkapkan saat ini sentimen yang ada belum ada yang bisa mendorong indeks bergerak turun. "Saya kira saat ini belum ada pembalikan indeks, walaupun naiknya tidak sedrastis pada pekan lalu, peluang naik masih ada dan mungkin hanya tipis-tipis saja," tuturnya. Dia juga menambahkan bahwa sentimen berlanjutnya suku bunga (BI-Rate) yang akan ditetapkan pada pekan depan (7 November) dan saham-saham infrastruktur masih menjadi sentimen positif. "Sentimen suku bunga saya perkirakan akan berlanjut hingga tahun depan (2007)," jelas Karim. Pergerakan indeks selama sepekan lalu ditutup naik tajam 40,077 poin dan indeks berada di level tertinggi terbarunya 1.612,923, sedangkan Indeks LQ45 menguat 9,866 poin bertengger di 352,938. Kenaikan ini dipicu oleh harapan berlanjutnya penurunan BI-rate setelah tingkat inflasi per Oktober masih rendah, yakni 6,29 persen (YoY) dan 0,86 persen (MoM). Kenaikan indeks ini didorong oleh naiknya saham sektor perbankan, pertambangan, otomotif dan infrastruktur. Tingkat inflasi, pelaksanaan Infrastruktur Summit II hingga kenaikan harga komoditi di pasar dunia menjadi sentimen pasar pada pekan lalu. Dengan sentimen tersebut, IHSG bergerak positif dari Senin hingga Jumat. Transaksi selama sepekan sebanyak 19.487 kali per hari dengan volume 1,248 miliar per hari dan nilai Rp1,687 triliun per hari. (*)
Copyright © ANTARA 2006