Makkah (ANTARA News) - Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) masih menemukan adanya pemadatan (luas ruang yang terlalu sempit) di beberapa penginapan jamaah haji Indonesia di Makkah.
"Pemondokan masih ada (pemadatan)," kata Ketua KPHI, Slamet Effendy Yusuf, di Makkah, Senin, saat menyampaikan hasil temuannya selama berada di Arab Saudi. Sebelumnya, sembilan komisioner KPHI telah menyampaikan temuannya kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Slamet mengatakan bahwa sebelum pelaksanaan haji, KPHI juga sudah melakukan peninjauan. Saat itu, menurutnya, ditemukan sekitar 29 penginapan yang mengalami pemadatan, sehingga direkomendasikan dilakukan konfigurasi terhadap penginapan itu.
Slamet mengatakan berdasarkan pemantauan, saat ini memang sudah 15 penginapan yang dilakukan konfigurasi namun sisanya belum. Ia mengakui memang ada pemadatan akibat permintaan jamaah namun jumlahnya sangat kecil.
Ditanya apakah pemadatan terjadi di semua kamar penginapan, Slamet Effendy mengakui bahwa tidak semua kamar di sebuah penginapan terjadi pemadatan namun hal itu tetap membuat jamaah kurang nyaman.
Sementara mengenai penginapan di Madinah, Slamet meminta agar penyedia akomodasi atau majmuah yang wanprestasi benar-benar di-blacklist (masuk daftar hitam). Sebelumnya diberitakan bahwa sembilan dari 10 majmuah wanprestasi karena menempatkan jamaah di luar 650 meter dari Masjid Nabawi sehingga menyalahi kontrak yang telah dibuat.
Ia menyayangkan karena sebenarnya majmuah tersebut sebelumnya sudah masuk daftar hitam dan tidak direkomendasikan. (*)
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014