Yogyakarta (ANTARA News) - Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung pemerintah baru mendatang membagi Kementerian Pendidikan menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Pendidikan Tinggi dan Riset.

"Kami berharap dua konsep Kementerian Pendidikan itu bisa diwujudkan, sebab persoalan pendidikan dasar, menengah dan tinggi sesungguhnya memerlukan konsentrasi yang berbeda," kata Ketua Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wuryadi di Yogyakarta, Senin.

Menurut Wuryadi, perguruan tinggi seharusnya memiliki perhatian terhadap aktivitas riset dan pengembangan teknologi dengan porsi lebih besar.

Sementara, ia menilai dengan Kementerian Pendidikan yang cakupan konsentrasinya belum spesifik terhadap riset, maka hal itu belum menjadi perhatian khusus.

Meskipun tidak sedikit perguruan tinggi yang menggencarkan aktivitas riset, namun ia menilai orientasi risetnya masih belum berorientasi untuk pengembangan teknologi.

"Orientasi riset masih sebatas untuk kredit bagi peningkatan jabatan dosen," kata Wuryadi.

Sementara itu, kata dia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, juga diperlukan antara lain agar memiliki fokus terhadap pengembangan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara seimbang.

"Kurikulum 2013 memang memiliki visi mengkolaborasikan kognitif, dan afektif, namun cenderung memiliki pedoman yang tersentral, sehingga ruang kreativitas guru dan murid tidak ada," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan pihaknya sedang mengkaji untuk membagi Kementerian Pendidikan menjadi dua.

Kajian dilakukan untuk mengakomodasi usulan dari sejumlah ahli pendidikan.

Kalla menjelaskan rencana membagi Kementerian Pendidikan menjadi dua akan menyasar pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam satu kementerian.

Sementara itu, pendidikan tinggi akan digabung dengan riset dan teknologi dalam kementerian lainnya.


(KR-LQH/M008)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014