Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak 62 peluru bersarang di tubuh seekor orangutan Sumatera (Pongo Abelii) yang ada di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) Provinsi Jambi. "Kami mengetahui 62 peluru di tubuh orangutan ini dari hasil rontgen. Peluru yang diperkirakan berasal dari senapan angin ini tidak hanya membutakan kedua matanya juga bersarang di paru-paru, bahkan dari tengkorak hingga kakinya terdapat peluru," ujar drh. Erni Suyanti yang merawat orangutan tersebut ketika dihubungi ANTARA News di TNBT Jambi, Sabtu. Erni merupakan Konsultan Dokter Hewan Orangutan di Frankfurt Zoological Society (FZS)/Program Konservasi Orangutan Sumatera (PKOS) di TNBT. PKOS menjadikan taman nasional yang mencakup wilayah Provinsi Riau dan Jambi itu sebagai habitat orangutan yang dilepasliarkan sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Erni, orangutan yang dirawatnya itu berjenis kelamin jantan dan baru berusia enam tahun yang ditemukan pihak PKOS setelah ada laporan dari masyarakat ada orangutan yang ditangkap dan dianiaya. Ia mengatakan, satwa yang dilindungi itu ditemukan di Desa Mangupeh Kecamatan Tebo Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Jambi sekitar 40 kilometer dari TNBT. "Ketika kami temukan kondisinya sangat memprihatinkan, selain peluru bersarang ditubuhnya ia juga mengalami penganiyaan," ujar Erni yang juga dokter hewan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Bengkulu. Penganiyaan yang dialami hewan langka itu selain luka memar di kepala karena pukulan benda tumpul juga luka yang cukup lebar di paha dan kakinya. Menurut dia, PKOS telah melaporkan penyiksaan terhadap hewan langka itu ke aparat keamanan dan satwa yang teraniaya itu akan segera dibawa ke Jakarta untuk perawatan lebih lanjut karena terbatasnya fasilitas perawatan di TNBT. "Kondisinya sangat memprihatinkan. Luka luar yang baru dapat kami tangani, sementara untuk mengeluarkan peluru dari dalam tubuhnya tidak memungkinkan dilakukan di sini (TNBT) karena terbatasnya peralatan. Besok (Minggu, 5/11) kami merujuknya ke Jakarta," ungkap Erni. Sementara itu Office Manager FZS/PKOS TNBT Jambi Juana Betti Rican T. Spd mengatakan, orangutan yang terdapat di TNBT merupakan orangutan yang sengaja dilepasliarkan di kawasan konservasi itu dan saat ini terdapat 83 ekor orangutan. Dari 83 ekor itu yang telah dilepaskan ke dalam kawasan hutan sebayak 72 ekor sedangkan 11 ekor masih direhabilitasi dan dilatih. Dari 72 ekor orangutan yag dilepasliarkan itu terdapat dua ekor anak orangutan yang baru dilahirkan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006