BATAN juga akan membantu IAEA dalam mempromosikan budaya keamanan dan keselamatan melalui CSCA ini...Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot S Wisnubroto, meresmikan Pusat Pengkajian dan Budaya Keamanan atau Center for Security Culture and Assesment (CSCA) di Serpong, Banten, Senin.
"CSCA ini sebagai bagian untuk mengkaji lebih jauh mengenai budaya keamanan nuklir," ujar Djarot saat konferensi pers.
Pusat kajiaan itu didirikan dengan maksud meningkatkan keamanan nuklir, karena BATAN mengelola tiga reaktor nuklir yang digunakan untuk riset.
"Menjaga keamanan dan keselematan reaktor nuklir memang tidak mudah. Bagaimanapun kita harus selalu waspada. CSCA diharapkan mampu meningkatkan budaya disiplin," jelas Djarot.
Dia berharap pusat pengkajian tersebut bisa menjadi teladan bagi negara-negara lainnya.
"Keselamatan dan keamanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan," tegas dia.
BATAN telah berpengelaman dalam menerapkan pedoman budaya keselamaatan nuklir dan telah mendapat pengakuan dari pakar nuklir internasional dan Badan Pengawas Atom Internasional (IAEA).
Kepala Pelaksana Harian CSCA, Khairul, mengatakan pengakuan dari lembaga internasional itu yang menjadi motivasi untuk mendirikan CSCA di kawasan Asia Tenggara.
"BATAN juga akan membantu IAEA dalam mempromosikan budaya keamanan dan keselamatan melalui CSCA ini," kata Khairul.
Pakar nuklir dari Universitas Giorgia, Amerika Serikat, Igor Khripunov, mengatakan Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam hal keamanan dan keselamatan nuklir.
"Indonesia sukses melakukan kajian mandiri dalam hal nuklir. Hal itu dikarenakan banyaknya orang-orang yang berdikasi di BATAN," jelas Igor.
Igor tak menutup mata, Indonesia bisa menjadi teladan di dunia karena CSCA merupakan satu-satunya di dunia yang mengkaji keselamatan dan keamanan nuklir.
Pewarta: Indriani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014