Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi menilai, Presiden AS George W Bush seharusnya instrospeksi diri karena semakin hari kesan terhadap dirinya sebagai orang yang keras kepala semakin kental.
Penilaian Hasyim itu disampaikannya kepada pers di Jakarta, Sabtu, menanggapi semakin maraknya aksi unjuk rasa menentang AS dan pemerintahan Bush di Indonesia dan seluruh dunia.
"Tidak hanya di Indonesia, dimana pun dia didemo," kata Hasyim.
Amerika, kata Hasyim, memerangi terorisme dimana-mana sementara yang diperangi itu menyebar di seluruh dunia dan hal itulah yang seharusnya disadari Bush.
Terhadap aksi-aksi unjuk rasa menentang AS dan Bush yang digelar di Indonesia, Hasyim mengatakan, "Kalau menurut saya sih terserah pemerintah".
Sementara itu di Jakarta dilaporkan, sekitar 1000 pengunjuk rasa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) yang berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar AS, dan mereka mendoakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla agar menolak kedatangan Bush ke Indonesia.
Dalam aksi demonstrasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di depan Kedutaan Besar AS tersebut, sejumlah tokoh dari Hizbut Tahrir Indonesia, Front Pembela Islam, Forum Umat Islam dan juga dari Koalisi Anti Hutang, secara bergantian berorasi menentang kedatangan Bush dari atas panggung yang dibelakangnya membentang spanduk bertemakan penolakan Penjajahan dan Intervensi AS di Indonesia.
Mereka mengatakan bahwa penentangan itu merupakan bentuk perlawanan terhadap imperialisme Amerika dan juga kejahatan perang yang dilakukan oleh Amerika terhadap negara-negara di Dunia Islam.
Selain itu, mereka juga mengungkapkan bahwa demonstrasi kali ini merupakan awal saja dari demonstrasi yang lebih besar yang akan digelar pada tanggal 19 November nanti.
(*)