Istanbul (ANTARA News) - Presiden Turki telah mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan serangan terhadap kelompok fanatik Negara Islam (IS), dan memperingatkan kelompok bersenjata itu memperluas operasinya ke luar Irak dan Suriah.
"Kami melihat masalah yang lebih dalam. Situasi sekarang tak terkendali sebab Negara Islam memiliki ciri global. Kita harus memadamkan bahaya sebelum itu melanda lebih banyak negara," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Minggu. Saat itu Erdogan berbicara kepada peserta pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di Istanbul.
Pemimpin Turki tersebut menegaskan serangan udara AS yang ditujukan kepada pangkalan IS hanya memberi "penyelesaian sementara", dan menambahkan para pemimpin dunia perlu melakukan "tindakan mendesak" dengan memerangi bukan hanya melalui udara, tapi juga di darat.
"Pasukan Peshmerga (Kurdi) yang sudah berperang di dalam wilayah Irak dan militer Irak mesti menjadi bagian dari itu sehingga kegiatan darat akan lebih kuat," kata Erdogan, sebagaimana diberitakan Xinhua. Ia pun menekankan berbagai upaya untuk melatih petempur guna memerangi Negara Islam mesti dilakukan secepatnya.
Pernyataan Erdogan itu disampaikan saat Turki berjuang menanggulangi krisis pengungsi yang meningkat di perbatasannya --yang makin rapuh. Negara tersebut memiliki lebih dari 1.000 kilometer perbatasan dengan Irak dan Suriah dan menampung 1,5 juta pengungsi.
Presiden Turki tersebut mendukung koalisi pimpinan AS, yang melancarkan serangan udara terhadap sasaran IS, dan menyarankan serangan "mesti ditujukan ke Irak dan Suriah".
Erdogan juga mengecam PBB, dan mengatakan badan dunia itu tidak efektif dalam menyelesaikan masalah dunia atau menangani ancaman. Ia menyerukan pembaruan segera Dewan Keamanan PBB, yang memiliki lima anggota tetap, serta menyarankan sistem rotasi mesti disahkan.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014