Jakarta (ANTARA News) - Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berunjuk rasa di depan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, pukul 9.00 WIB untuk menolak rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush ke Indonesia pada 9 November 2006. FPI maupun HTI menganggap AS sebagai sumber terorisme dunia dan menilai Washington bertanggungjawab atas tewasnya ribuan Muslim Irak yang tak bersalah. "Kami menolak kehadiran penjahat perang, teroris dan imperialis George W Bush ke Indonesia," kata Juru Bicara HTI, Mohammad Ismail Yusanto yang ditemui ditengah aksi unjuk rasa yang dijaga ketat petugas kepolisian dan Brimob itu. Menurutnya, kehadiran George W Bush ke Indonesia merupakan usaha mempertahankan kepentingan ekonomi dan politiknya. "Jika Indonesia bertekad melawan terorisme maka Indonesia harus menolak kehadiran Bush yang telah menjajah negara-negara Islam dan membunuh lebih dari 600.000 warga sipil Irak," ucapnya. Orang nomor satu AS itu juga dituding mengakibatkan kerusakan infrastruktur, kantor dan perekonomian di Irak, serta sejumlah negara lain yang diserbu AS. Hal senada juga diungkap wakil FPI yang juga mengerahkan ratusan pendukungnya untuk berunjuk rasa di depan Kedubes AS. Sampai pukul 11.00 WIB tidak ada tanda-tanda aksi tersebut akan berakhir. Massa dengan menggunakan pengeras suara itu meneriakan slogan-slogan anti Amerika Serikat. Sampai berita ini akan dibuat belum ada wakil Kedubes AS yang menemui para pengunjuk rasa itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006