Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang, Sugiharto, Senin mengakui pada awal pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan secara "online", termasuk pelaksanaan tesnya, akan digelar di Kota Malang, namun setelah diverifikasi, sarana komputernya tidak sesuai standar BKN, sehingga tempat tes dialihkan ke BKN Sidoarjo.
"Namun, sekarang dipindahkan lagi di kota masing-masing penyelenggara tes, termasuk Kota Malang. Kami masih belum tahu pasti dimana lokasi tesnya, mungkin di sejumlah titik atau dipusatkan di satu titik, sebab komputer yang tersedia juga terbatas, misalnya di SMKN 4 hanya ada 160 unit, padahal kami membutuhkan 200 unit di satu lokasi," ujarnya.
Sugiharto mengatakan pihaknya juga belum tahu kapan jadwal tes CPNS tersebut digelar karena saat ini BKD juga masih menunggu jadwal dari BKN. Rekrutmen CPNS tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, baik teknis pendaftaran maupun penyelenggaraan ujiannya, semua dilakukan melalui internet.
Menyinggung jumlah pendaftar CPNS di Kota Malang tahun ini, Sugiharto mengatakan yang sudah mendaftar secara online sebanyak 5.818 orang, namun berkas yang memenuhi syarat hanya 4.006 orang dan 977 orang tidak memenuhi syarat, sehingga dicoret. "Kami masih belum tahu berapa jumlah total yang pasti karena masih ada 835 berkas pendaftar yang belum diterima BKD," katanya.
Menurut dia, BKD akan menunggu sampai berkas pendaftaran yang dikirim para pelamar melalui kantor pos tersebut diterima seluruhnya, namun kalau sampai pada pelaksanaan tes berkasnya belum diterima, pendaftar masih diberi kesempatan mengikuti tes asalkan bisa menunjukkan resi pengiriman dari kantor pos.
Bagi pendaftar yang berkasnya lolos verifikasi, lanjutnya, akan menerima surat balasan dari panitia seleksi nasional (panselnas) BKN yang berisi pemberitahuan untuk mengikuti ujian tulis.
"Hanya saja kapan surat pemberitahuan pelaksanaan ujian itu dikirimkan, kami belum tahu pasti," tegas Sugiharto.
Tahun ini, kuota CPNS Pemkot Malang sebanyak 79 kursi untuk formasi kesehatan sebanyak 65 orang, tenaga pendidik (guru) tujuh orang, keuangan tiga orang dan tenaga teknis (umum) empat orang. Kuota 79 kursi tersebut masih lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 40 kursi khusus tenaga pendidik.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014