Jambi, (ANTARA News) - Kian kritisnya dan sempitnya hutan tempat Suku Anak dalam (SAD) yang lebih dikenal suku `Kubu` biasa hidup dan mencari makan akibat ilegal logging, pembukaan lahan perkebunan dan transmigrasi, menjadikan suku terasing di Jambi itu menjadi pengemis. Direktur Kelompok Peduli Suku Anak Dalam (Kopsad), Budi Prihaspati mengatakan di Jambi, Jumat (3/11) kritisnya hutan membuat kehidupan SAD terus terdesak, sehingga untuk mempertahankan hidup mereka terpaksa menjadi pengemis. Bahkan aksi minta-minta mereka juga mulai mengarah pada tindakan pemerasan, seperti sering menghadang kendaraan dan memaksa meminta yang mereka inginkan. SAD adalah kelompak yang marginal, serta sangat minim pengetahuannya tentang hukum, sehingga tidak jarang mereka dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan pelanggaran hukum. Jika pemerintah dan instansi terkait mau serius dan peduli terhadap kehidupan SAD, tidak membutuhkan dana yang besar dan tidak sulit untuk mengatasi masalah sosial yang mereka hadapi. Jumlah SAD di Jambi sekitar 3.000 jiwa, bisa dibantu dengan mengikutkan mereka ke dalam proyek pemerintahan, seperti menjadi petani plasma dan peserta transmigrasi dengan pola tersendiri.(*)
Copyright © ANTARA 2006