Beit Hanoun (ANTARA News) - Prajurit-prajurit Israel menembak mati dua wanita Palestina yang bertindak sebagai tameng manusia antara pasukan dan pejuang Palestina yang bersembunyi di dalam sebuah masjid di Gaza, Jumat, dan membunuh seorang gerilyawan dalam bentrokan di dekat lokasi itu, kata beberapa saksi mata.
Sebuah pesawat terbang Israel kemudian menembakkan satu rudal ke masjid lain di Gaza, mencederai tiga orang, kata petugas penyelamat Palestina dan sumber keamanan. Seorang jurubicara militer Israel mengatakan, serangan itu ditujukan pada beberapa gerilyawan di sebuah daerah terbuka yang sedang memasang bom.
Kekerasan itu terjadi pada hari ketiga ofensif Israel ke kota Beit Hanoun, Gaza, dalam operasi terbesar yang mereka lakukan di Jalur Gaza dalam beberapa bulan ini, yang bertujuan menghentikan serangan roket rakitan gerilyawan ke wilayah Israel.
Sekitar 60 orang bersenjata berlindung di dalam masjid al-Nasir pada Kamis. Jumat, sekitar 60 wanita bercadar yang memenuhi seruan di radio setempat bergerak ke masjid itu, untuk bertindak sebagai pelindung dari serangan Israel bagi orang-orang bersenjata yang akan meninggalkan masjid itu.
Tayangan televisi Reuters menunjukkan pasukan Israel melepaskan tembakan dan salah seorang wanita itu tewas. Sedikitnya 10 orang cedera.
Militer Israel menyatakan, mereka menembaki orang-orang Palestina bersenjata dan menyelidiki apakah mereka juga menembak wanita-wanita itu. Militer menyatakan memiliki rekaman yang menunjukkan orang-orang bersenjata berada di antara wanita-wanita itu, yang mereka sebut sebagai tameng manusia.
Rekaman yang dibuat Reuters menunjukkan tidak ada pria di antara massa wanita itu ketika tembakan-tembakan pertama Israel dilepaskan.
Pasukan Israel juga membunuh seorang angggota Hamas di daerah sebelah timur Beit Hanoun selama bentrokan yang meletus antara pasukan dan orang bersenjata Palestina ketika sekitar 30 tank militer Israel bergerak ke arah kota Jabalya, yang merupakan markas pejuang Palestina.
Militer Israel memulai serangan beasr-besaran ke Gaza setelah gerilyawan dari daerah itu menculik seorang prajurit dalam penyerbuan ke dalam wilayah negara Yahudi itu pada Juni. Ofensif itu juga bertujuan menghentikan serangan roket dari wilayah itu.
Sejak awal ofensif itu empat bulan lalu, lebih dari 280 orang Palestina tewas, sekitar separuh dari mereka warga sipil. Tiga prajurit Israel juga tewas, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006