ST.LOUIS, 26 September 2014 (ANTARA/PRNewswire) -- Pada event dialog tentang karbon dan iklim, Peabody Energy (NYSE: BTU) hari ini menyerukan kepada dunia untuk meningkatkan penggunaan batubara bersih guna memberantas kemiskinan energi dan meningkatkan emisi.


"Sudah waktunya bagi kita untuk menyadari kalau kemiskinan energi adalah krisis paling serius yang tengah kita hadapi, dan menolak kontroversi perubahan iklim (climate alarmism) yang menghambat terciptanya solusi mewujudkan akses energi yang akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup bagi puluhan juta warga di seluruh dunia," kata Ketua dan CEO Peabody Energy, Gregory H. Boyce. "Cara terbaik untuk mengurangi karbon dan mendukung pembangunan umat manusia adalah dengan mempercepat pengimplementasian teknologi batubara bersih modern yang mewujudkan perbaikan lingkungan secara berkesinambungan."


Lebih dari sepuluh tahun lalu, PBB merancang Millennium Goals, yang berisi seruan mengurangi separuh kemiskinan ekstrim global hingga tahun 2015. Kini, sebanyak 3,5 miliar orang hidup tanpa bisa mengakses energi yang memadai - jumlah yang merupakan setengah dari populasi dunia. Miliaran warga Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara masih menggunakan kayu bakar atau biomassa sebagai bahan bakar untuk memasak makanan atau penghangat ruangan.


Asap yang dihasilkan dari pembakaran harian di dalam ruangan sangat merusak kesehatan. Polusi udara rumah tangga disinyalir menjadi penyebab kematian keempat tertinggi di dunia.


"Mungkin banyak orang yang tidak setuju terhadap pentingnya mengatasi kekhawatiran terhadap karbon, tetapi tidak ada yang bisa mempertanyakan krisis yang kita hadapi ketika lebih dari 4 juta orang meninggal setiap tahun dari polusi udara dalam ruangan yang diakibatkan kemiskinan energi," kata Boyce.


Boyce melanjutkan kalau penderitaan utama manusia yang diakibatkan oleh kemiskinan energi dapat dicontohkan pada kasus vaksin yang tidak disimpan dalam suhu dingin, rumah sakit yang kekurangan akses listrik, makanan cepat basi karena tidak disimpan di lemari es, air minum yang tidak melalui proses pemurnian, efek dari sanitasi yang buruk, dll.


"Jika kita benar-benar serius untuk membantu mereka yang membutuhkan, maka kita harus mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan energi murah yang berlimpah bagi miliaran orang di seluruh dunia. Seiring dengan para pembuat kebijakan dunia tengah menggodok berbagai inisiatif jangka panjang, merupakan kabar baik untuk mengetahui semakin banyak negara yang menyadari akan dampak negatif yang berimbas langsung terhadap masyarakat karena buruknya kebijakan terhadap karbon, sehingga memberikan pelajaran penting bagi Amerika Serikat dan para pemimpin dunia."


Boyce menyoroti sejumlah kebijakan terkait bahan bakar yang diambil sejumlah negara-negara:

  • Australia mencabut pajak karbon, pajak yang menurut PM Australia adalah "pajak yang tidak berguna, destruktif, yang merugikan lapangan pekerjaan, membebani anggaran rumah tangga dan tidak benar-benar memberikan kontribusi positif kepada lingkungan."
  • Jepang telah meningkatkan dukungan terhadap pengembangan dan pemeliharaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga membantu penggalakan penggunaan yang teknologi batubara bersih yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida.
  • PM India yang baru berjanji untuk menyediakan listrik bagi setiap rumah tangga hingga tahun 2022.
  • Tiongkok adalah pengguna teknologi batu bara bersih yang minim emisi terbesar di dunia.
  • Kanada memangkas emisi tanpa menerapkan pajak karbon.
  • Strategi energi terbarukan Eropa sedang dikaji kembali mengingat benua biru tengah menghadapi tantangan dari keamanan energi Rusia.

"Suatu saat nanti saat setiap tiga hari ada satu PLTB berkapasitas 500 MW dibangun, menjadikan ajakan divestasi dari bahan bakar fosil dari sebagian kecil investor global sangat menyesatkan dan tidak pro rakyat miskin," ungkap Boyce. "Semua investor seharusnya mulai lebih menggalakan penggunaan teknologi batubara bersih untuk mengurangi kemiskinan energi dan berkontribusi secara positif bagi lingkungan."


Bahan bakar fosil membantu manusia hidup lebih lama dan lebih baik, dan berbagai hasil riset menunjukkan bahwa batubara merupakan tulang punggung ekonomi global, dimana ada korelasi langsung antara penggunaan batubara yang lebih besar dan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih besar. Mengacu kepada penelitian "The Social Costs of Carbon? No, the Social Benefits of Carbon," yang disusun oleh Management Information Systems, manfaat dari energi fosil bagi masyarakat lebih besar daripada biaya karbon dengan besaran 50 sampai 500 kali.


"Kami memiliki keprihatinan mendalam terhadap kebijakan listrik yang bertujuan untuk menghentikan produksi listrik yang bersih dan efisien dari batu bara, yang memasok lebih dari 40 persen dari total pasokan listrik di AS dan menyumbangkan emisi yang semakin rendah," ungkap Boyce.


"Berbagai studi dengan jelas menunjukkan kebijakan ini, jika diberlakukan, hanya akan menyebabkan kenaikan harga dengan risiko keandalan yang lebih besar dan tidak ada perbaikan substantif terkait dengan teori perubahan iklim. Kebijakan ini menghancurkan industri manufaktur, meningkatkan kemiskinan energi, secara nyata membebani masyarakat dan menghambat harapan untuk kehidupan yang lebih baik."


Mengacu kepada skenario kebijakan Badan Energi Internasional saat ini, batu bara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan energi yang lebih dibandingkan bahan bakar lainnya selama 20 tahun ke depan. Lebih dari 70 juta orang diperkirakan akan bertambah setiap tahunnya hingga 2020 karena masyarakat terus berusaha untuk memerangi kemiskinan dengan cara urbanisasi. Batu bara adalah sumber energi paling terjangkau dan dan paling dapat diandalkan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi. Bank Dunia juga menyatakan kalau batubara akan menjadi faktor penting dalam membantu Afrika memenuhi kebutuhan listrik.


Batu bara telah menjadi sumber energi dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama lebih dari satu dekade, dan diproyeksikan akan dapat menyalip minyak bumi sebagai sumber energi dunia terbesar di masa mendatang. Tidak ada sumber energi lain yang sehandal dan semurah batu bara untuk mengatasi tingginya kebutuhan energi masyarakat dunia.


Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang pemberantasan kemiskinan energi, yang dapat memudahkan masyarakat mengakses listrik murah dan menghindari berbagai risiko terkait karbon dengan, silakan kunjungi Advanced Energy for Life di AdvancedEnergyForLife.com dan Advanced Energy for Life di Facebook dan YouTube. Ikuti kami di Twitter di @AdvancedEnergy.


Peabody Energy adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia dan pemimpin dunia dalam penyediaan solusi pertambangan berkesinambungan, akses energi, dan teknologi batu bara bersih.


Logo - http://photos.prnewswire.com/prnh/20140226/CG70548LOGO


Logo - http://photos.prnewswire.com/prnh/20120724/CG44353LOGO


KONTAK:

Beth Sutton

+1-928-699-8243



Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014