Jakarta (ANTARA News) - Indonesia resmi menjadi anggota Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (Ecosoc PBB) dengan dukungan sedikitnya 184 negara anggota PBB atau lebih dari dua pertiga jumlah negara anggota PBB. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Utusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di New York, Rezlan Ihzar Djenie, di Gedung Departemen Luar Negeri (Deplu-RI) Taman Pejambon Jakarta, Jumat. Menurut dia, terpilihnya Indonesia menjadi anggota Ecosoc dengan suara mutlak --184 negara dari 192 negara anggota PBB menyatakan dukungan-- pada pemungutan suara yang terjadi dalam Sidang Majelis Umum PBB pada 2 November 2006 di New York, menunjukkan kepercayaan masyarakat internasional. "Wakil dari Asia yang terpilih pada periode ini ada empat negara yaitu Indonesia, Filipina, Irak dan Kazakhstan," katanya. Ecosoc, lanjut dia, merupakan badan PBB yang bertanggung jawab terhadap segala permasalah sosial dan ekonomi serta menaungi sejumlah lembaga-lembaga penting lainnya di bawah PBB. "Ecosoc saat ini tengah didorong oleh negara-negara berkembang untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi internasional karena selama ini peran Ecosoc dirasa belum optimal," katanya. Rezlan mengatakan bahwa reformasi PBB terjadi di semua bidang, salah satunya yang didorong untuk terus aktif adalah Ecosoc yang memperjuangkan kesejahteraan dan perbaikan kehidupan penduduk dunia. "Indonesia akan bertugas menjadi anggota Ecosoc selama dua tahun. Ecosoc sendiri memiliki jumlah anggota 54 negara," katanya. Dewan tersebut menyusun kebijakan dan rekomendasi untuk disampaikan pada negara-negara anggota dan sistem di PBB. Di antara tugas-tugas Ecosoc adalah bertanggung-jawab dalam upaya meningkatkan standar kehidupan masyarakat dunia, mencari solusi masalah perekonomian interasional, serta memfasililtasi kerjasama internasional bidang kebudayaan dan pendidikan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006