Herat, Afghanistan (ANTARA News) - Enam polisi dan satu tentara Afghanistan tewas serta delapan tentara NATO luka-luka dalam tiga serangan terpisah oleh gerilyawan Taliban di Afghanistan, kata pejabat dan militer, Jumat. Serangan yang terjadi di Herat di Afghanistan barat dan Laghman di timur itu juga menyebabkan tiga polisi dan empat tentara Afghanistan terluka, kata mereka. Keenam polisi itu, termasuk satu kepala polisi distrik, tewas ketika gerilyawan menyerang konvoi polisi di provinsi Herat, Kamis. Mohammad Sadiq, kepala polisi distrik Adraskan, sedang mengunjungi pos polisi di daerah itu ketika ia diserang, kata kepala polisi provinsi tersebut, Nisar Ahmad Paikar, lapor AFP. Paikar menyalahkan serangan itu pada sisa-sisa Taliban yang melancarkan perlawanan sejak 2001 ketika mereka dipaksa keluar dari kekuasaan oleh serangan pimpinan-AS di Afghanistan. Seorang jurubicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan-NATO Mayor Luke Knittig mengatakan tujuh tentara ISAF luka-luka Jumat ketika konvoi mereka dihantam oleh sebuah roket yang ditembakan oleh Taliban di provinsi Laghman. Kami menghadapi "dua insiden dalam dua hari terakhir di provinsi Laghman. Delapan tentara ISAF terluka, satu kemarin, tujuh hari ini. Satu konvoi ISAF dihantam oleh granat yang diluncurkan roket. Tentara Afghanistan itu tewas dalam serangan Kamis ketika sejumlah gerilyawan bersenjata menyerang patroli bersama pasukan Afghanistan dan NATO di distrik Dawlat Shah, kata gubernur provinsi Laghman Gulab Mangal. Ia juga menyalahkan serangan itu pada Taliban. Dalam insiden lainnya, tentara koalisi pimpinan-AS telah menyerang sebuah sel Taliban di provinsi Nuristan timur yang terpencil dekat perbatasan Pakistan Rabu, yang menewaskan empat gerilyawan dan menangkap dua yang lain, kata kepala provinsi Abdul Ghani. Ada sekitar 8.000 tentara koalisi bersama pasukan pimpinan-NATO berkekuatan 31.000 tentara yang terpisah sedang berusaha membawa stabilitas ke negara yang bergolak itu. Kekerasan hampir tiap hari di Afghanistan juga dipersalahkan pada jaringan al-Qaida dan kelompok radikal yang dipimpin oleh seorang bekas perdana menteri yang juga tokoh garis keras Gulbuddin Hekmatyar. NATO mengatakan Kamis bahwa bom dan serangan bunuh diri Taliban telah menewaskan 700 warga sipil Afghanistan tahun ini, dengan sekolah semakin jadi sasaran. Sekitar 2.000 gerilyawan juga diperkirakan telah tewas, termasuk 1.000 gerilyawan, dalam satu serangan besar anti-Taliban yang dipusatkan di distrik Panjwayi, provinsi Kandahar, September.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006