New York (ANTARA News/AFP/Xinhua) - Harga minyak diperdagangkan bervariasi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan kontrak utama AS meningkat 11 persen dan Brent bertahan stabil di tengah ketegangan geopolitik di kawasan kaya minyak Timur Tengah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, melompat 1,01 dolar AS menjadi ditutup pada 93,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, patokan global, tidak berubah dari penutupan Kamis di 97,00 dolar AS per barel di perdagangan London.
"Kekhawatiran geopolitik menambahkan beberapa dukungan pada harga menuju akhir pekan," kata Matt Smith, seorang analis di Schneider Electric.
Para investor terfokus pada serangan udara pimpinan AS terhadap kelompok garis keras di kawasan kaya minyak Timur Tengah. Serangan udara di Suriah mengacaukan operasi-operasi pemompaan minyak yang menguntungkan kelompok Negara Islam (IS), yang menurut para ahli biasanya menghasilkan antara satu juta hingga tiga juta dolar AS dalam penjualan per hari.
Pasar juga mempertimbangkan data terbaru pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua yang direvisi naik sebesar 0,4 persentase poin ke tingkat tahunan yang sehat 4,6 persen, laju terkuat sejak akhir 2011 di konsumen minyak mentah terbesar dunia.
Harga minyak mentah AS naik setelah pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal kedua direvisi naik.
Selain itu, sentimen konsumen AS meningkat lebih lanjut pada September. Angka akhir indeks sentimen konsumen dari ThomsonReuters/University of Michigan naik menjadi 84,6 pada September dari angka akhir pada Agustus di 82,5.
Namun, minyak mentah berjangka Brent tinggal datar di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di Asia dan Eropa serta pasokan minyak mentah yang cukup dari Libya. Produksi minyak Libya telah meningkat ke tingkat tinggi baru-baru ini 925.000 barel per hari, menurut National Oil Corporation Libya.
(Uu.SYS/B/A026/C/A026) 27-09-2014 06:13:18
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014