"Khusus untuk rasa pedas, ditekankan kepada perusahaan katering merica dan cabai jangan terlalu banyak," kata Irfansyah, pengawas katering dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, di Makkah, Jumat, saat bertemu dengan penyedia katering bagi jamaah haji Indonesia sekaligus melakukan "meal test" (test makanan).
Ia mengatakan, saat penyajian makanan bagi jamaah haji gelombang pertama di Madinah, makanan dirasakan terlalu pedas. Ia mengatakan ukurannya kepedasan bisa dipakai dengan ukuran orang tua dalam merasakan rasa pedas tersebut.
Menurut Keputusan Dirjen Penyelenggaran Haji, selama di Arafah jamaah akan mendapat makan sebanyak empat kali makan pada 8-9 Dzulhijah, di Muzdalifah satu kali snack berat dan di Mina 11 kali termasuk coffe shop (10-13 Dzulhijjah).
Acara pertemuan tersebut juga dibareng dengan tes makanan yang disajikan oleh perusahaan katering. Sebelumnya acara akan dihadiri Menag Lukman Hakim Syaefuddin selaku Amirul Hajj, namun kemudian diwakilkan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis yang turut mencicipi masakan.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil, meminta penyedia katering menyiapkan makanan yang bisa dikonsumsi seluruh jemaah, terutama yang berusia di atas 50 tahun.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014