Jakarta (ANTARA News) - Fashion buyer salah satu merek asal Perancis di Indonesia, Micheline C Rusli, membagikan tips agar sukses menjalani profesi sebagai fashion buyer.
Menurut dia, hal pertama ialah seorang fashion buyer harus menempuh pendidikan semisal jurusan fashion business atau merchandising di sekolah fesyen.
"Terus, jangan malu bertanya ke fashion advicer, nanya ke teman, terus selalu aktif magang, karena dari magang itu udah nambah resume kita, nambah kontak, nambah pengalaman. Jadi kita selalu tahu banyak dan cepat tahu apa yang sedang tren saat ini," ujar Micheline di Jakarta, Kamis malam.
Kemudian, untuk menentukan merek, fashion buyer harus mempertimbangkan wilayah di mana ia tinggal, baik dari sisi geografi maupun demografinya.
"Untuk pilih merek, kita harus lihat kita tinggal di mana, geografiknya, demografiknya, orangnya kayak apa. Misalnya di Jakarta yang geografiknya panas, orang-orangnya ternyata maunya mengenakan busana yang adem, warna-warna colorfull, kita sesuain dari itu," katanya.
Selain itu, kata Micheline, fashion buyer juga harus mempertimbangkan soal harga dan desain busana yang akan ia jual.
"Kita harus tahu merek (busana) itu harganya berapa, looko-nya kayak apa, kita lihat dari begitu banyak merek di dunia ini mana yang cocok," ungkap perempuan yang pernah menempuh pendidikan bisnis fesyen di Los Angeles itu.
Setelah itu, lanjut Micheline, barulah mengontak para pemilik merek untuk melakukan kerjasama. Micheline mengatakan, bergelut di dunia fesyen berarti harus siap menghadapi perubahan tren yang cepat, oleh karenanya harus selalu siap.(*)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014