Surabaya (ANTARA News) - Lima mahasiswa jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menerima pengakuan internasional berupa award dari The Institute of Marine Engineering Science and Technology (IMarEST). "Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, karena itu potensi perkembangan maritimnya sangat tinggi," ujar Chief Executive IMarEST (asosiasi profesi internasional dunia maritim yang berdiri pada 1889 dan berpusat di London, Inggris serta memiliki 47 cabang se-dunia), Keith Read, di Surabaya, Jumat. Read yang datang untuk menyerahkan award kepada kelima mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan sebagai anggota IMarEST itu mengakui pihaknya sejak beberapa tahun terakhir mulai melihat potensi Indonesia guna merangkul perguruan tinggi yang memiliki fakultas kelautan. "Pilihan kami jatuh ke ITS, karena kami menilai ITS, khususnya jurusan Teknik Sistem Perkapalan, memiliki kurikulum yang bagus. Kami akan mengajak ITS untuk lebih memajukan kualitas pendidikan. Penghargaan itu merupakan yang pertama di Indonesia," ungkapnya. Penghargaan IMarEST itu secara simbolis diterima Rahadian Lingga, Casuadi, Nur Kumeidi, Rusmanto, dan, Yulita Dyah Retno W. Mereka akan mendapatkan akses gratis untuk segala pelayanan IMarEST mulai dari jurnal, majalah, info pekerjaan, kesempatan menerima beasiswa pasca sarjana, dan lainnya. "Tapi, yang paling penting adalah pengakuan internasional yang mereka miliki. Setelah lulus, mereka bisa melamar kerja di negara mana saja di belahan dunia," papar Kepala Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Ir Surjo Widodo Adji MSc. Ia menjelaskan, salah satu mahasiswa penerima penghargaan itu akan diundang ke London dalam waktu dekat untuk melakukan studi banding. Namun siapa yang akan berangkat masih akan diseleksi di tingkat jurusan, karena kelimanya juga merupakan hasil seleksi dari jurusan untuk menerima award IMarEST. "Kami mencermati Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi dan kegiatan keorganisasian, khususnya yang berhubungan dengan maritim. Tapi saya berharap agar penerima penghargaan tak memanfaatkan fasilitas untuk diri sendiri, melainkan juga mau berbagi fasilitas dengan mahasiswa lain," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006