Nanti saja. Kami masih tunggu (laporan dari kepolisian),"
Kediri (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku masih menunggu hasil investigasi terkait kasus penembakan anggota TNI oleh anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dalam dalam operasi penggerebekan tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di Batam Kepri, Riau.
"Nanti saja. Kami masih tunggu (laporan dari kepolisian)," katanya saat dikonfirmasi terkait dengan perkembangan hasil tim investigasi polisi terkait dengan bentrok di Batam, ketika berkunjung dalam rangka program perbaikan rumah tidak layak huni kerjasama dengan Kodam V Brawijaya Tahap X tahun 2014, di Lapangan Desa Bogokidul, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jatim, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini sudah bisa mengendalikan dengan baik, dan anggota pun sudah mengerti. Ia menegaskan, situasi dan kondisi sudah aman pascainsiden di Batam tersebut. Tim investigasi dari TNI dan polri masih melakukan penyelidikan ke lapangan, dan belum melaporkan hasilnya.
Pihaknya juga menegaskan, mengantisipasi hal yang serupa, ke depan akan lebih meningkatkan sosialisasi serta semakin mensolidkan hubungan antara TNI dengan polri. Kegiatan sosialisasi bukan hanya dilakukan di jajaran pimpinan, melainkan juga menyentuh sampai anggota.
Menyinggung tentang penjagaan gudang senjata, Jenderal Moeldoko mengatakan hal itu sengaja dilakukan. Penjagaan merupakan hal yang dilakukan oleh anggota, dan menjadi hal yang biasa.
Bentrok antara TNI dengan polisi terjadi di Batam Kepri, Riau pada Minggu (21/9) malam. Setidaknya empat anggota TNI mengalami luka tembak. Sejauh ini pihak kepolisian juga masih melakukan investigasi terkait bentrok tersebut.
Bentrok tersebut berawal saat anggota Ditreskrimsus yang didukung Gegana Brimob Polda Kepri menggerebek gudang yang diduga menampung BBM ilegal, Minggu (21/9) malam. Gudang yang diduga milik seorang swasta, N (35), itu beralamat di PT Bintang Abadi Sukses, di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, kurang lebih 500 meter dari Markas Brimob.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga memerintahkan kepada anak buahnya agar menahan diri dan tidak memberikan komentar lebih terkait kasus penembakan empat prajurit TNI di Batam, Kepulauan Riau, sebab menurut dia, hal itu akan mengganggu dan memengaruhi hasil investigasi yang dilakukan pihak Polri dan TNI.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie juga menegaskan polri sedang konsentrasi menegakkan hukum dalam kasus BBM ilegal. Polisi masih mengusut apakah ada kesalahan prosedur dalam pengusutan kasus tersebut.
(KR-DHS/A029)
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014