Mengenai penangkapan gubernur ini agar dijadikan pembelajaran bagi kita semua. Saya pun juga kaget terjadinya penangkapan ini,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Legislator DPRD Riau meminta kepada seluruh elemen masyarakat baik itu pemerintahan atau pun umum agar penangkapan Gubernur Riau Annas Maamun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui operasi tangkap tangan dijadikan suatu pembelajaran untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.

"Mengenai penangkapan gubernur ini agar dijadikan pembelajaran bagi kita semua. Saya pun juga kaget terjadinya penangkapan ini," kata Anggota DPRD Riau, Kordias Pasaribu di Jakarta dihubungi dari Pekanbaru, Kamis.

Dia mengaku tahu berita penangkapan tersebut ketika menonton berlangsugnya proses pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) di DPR RI. Namun setelah itu muncul, kata dia, berita penangkapan gubernur.

DPRD sendiri, lanjut dia, berada di Jakarta dalam rangka orientasi dewan oleh kementrian dalam negeri. Kegiatan itu diikuti oleh 32 anggota DPRD Riau. Menurutnya selama orientasi itu, para anggota tidak pernah bertemu Gubernur Riau Annas Maamun yang juga berada di Jakarta beberapa hari sebelum ditangkap tangan KPK.

"Kami tidak ada bertemu gubernur karena empat hari kami dikarantina dan baru sore tadi penutupan," jelasnya.

Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan terhadap Gubernur Riau Annas Maamun, Kamis sore ini.

"Yes" kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas melalui pesan singkat saat dikonfirmasi mengenai OTT tersebut, Kamis.

Namun Busyro belum menyampaikan kasus yang menjerat Annas.

"Sedang didalami," tambah Busyro singkat.

Sebagian orang yang terkait kasus tersebut juga sudah dibawa ke gedung KPK.

Johan Budi dalam keterangan persnya mengatakan menangkap delapan orang yang terdiri dari gubernur, seorang pengusaha, ajudan, sopir, dan empat orang lainnya di Ciburur.(*)

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014