Damaskus (ANTARA News) - Koalisi pimpinan AS telah membombardir fasilitas-fasilitas minyak yang digunakan para militan ISIS di Suriah setelah dunia bersepakat untuk menutup aliran uang ISIS yang digambarkan Presiden AS Barack Obama sebagai "jejaring kematian".

Pesawat-pesawat AS, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menghajar instalasi-instalasi minyak di Suriah timur yang dikuasai ISIS. Ini berarti sekutu telah memperluas cakupan serangan mereka dari semula target-target militer menjadi ke asset-asset ekonomi.

ISIS telah menggunakan semacam penyulingan mobile berukuran kecil untuk menarik pendapatan 2 juta dolar AS per hari, kata Washington.

Serangan terhadap ISIS ini telah menewaskan 14 militan namun juga telah menelan korban lima warga sipil, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dikutip AFP.

Serangan itu terjadi setelah Obama mendesak para pemimpin dunia yang berkumpul di Majelis Umum PBB untuk bergabung dalam koalisi dan meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk mendukung resolusi yang ditujukan untuk menutup aliran pejuang asing yang akan bergabung dengan ISIS.

Belgia dan Belanda telah setuju melibatkan pesawat-pesawat tempur ke Irak, sedangkan Inggris akan melegalisasi partisipasi Inggris ini di parlemen esok Jumat.

Namun Rabu kemarin sebuah kelompok terkait ISIS di Aljazair yang menuntut Prancis untuk tidak ikut-ikutan menyerang Irak, telah memposting cuplikan video eksekusi seorang pria Prancis yang sebelumnya diculik mereka, demi menekan Prancis.

Presiden Prancis Francois Hollande mengutuk pembunuhan yang disebutnya pengecut terhadap pria berusia 55 tahun bernama Herve Gourdel itu. Gourdel diculik di sebuah taman nasional selagi mendaki gunung.

Selain negara-negara Barat, turut bergabung dalam koalisi serangan terhadap ISIS adalah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Yordania, sedangkan Qatar hanya menyediakan dukungan logistik.

Serangan udara sebelumnya Sekutu ke Suriah telah menyasar posisi-posisi ISIS, pusat-pusat komando mereka, kompleks pelatihan dan wahana-wahana perang, di pusat kekuatan mereka di Raqa dan dekat perbatasan Suriah-Irak.

Koalisi telah melancarkan sekitar 20 serangan di Suriah sejak awal pekan ini, sedangkan AS sudah hampir 200 kali melakukan serangan di Irak sejak melancarkan serangan udara awal Agustus lalu, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014